kievskiy.org

Ke Surabaya, Netty Heryawan Kepincut Sistem Pembiayaan Dekranasda Jawa Timur

SURABAYA, (PR).– Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jawa Barat, Netty Heryawan melakukan kunjungan kerja ke Kantor Dekranasda Provinsi Jawa Timur. Ada yang membuat Netty terinspirasi dari Dekranasda Jatim, yaitu sumber pembiayaan yang dilakukan Dekranasda Jatim yang mampu bersinergi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Sedangkan hingga saat ini sumber pembiayaan Dekranasda Jabar hanya bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat.

“Apa yang telah disampaikan tadi akan menjadi catatan bagi Dekranasda Provinsi Jawa Barat. Untuk terus memperbaiki pola kerja dan pola hubungan dengan perangkat daerah yang ada di Provinsi Jawa Barat,” tutur Netty Heryawan melalui rilis resmi Humas Pemprov Jabar yang diterima Pikiran Rakyat, Kamis, 28 Desember 2017.

"Sebetulnya selama ini metode kerja kita sudah seperti itu. Namun pembiayaannya hanya dipusatkan pada satu perangkat daerah yaitu Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat. Nanti kalau ada kegiatan yang bisa menyertakan Dekranasda dengan pengrajin dan produk unggulannya biasanya kami tetap koordinasi,” tambahnya.

Terungkap pada pertemuan di Surabaya, sumber pembiayaan Dekranasda Jatim bersinergi dengan tujuh OPD  di Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Ketujuh OPT itu yakni Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, serta Dinas Koperasi dan UKM. Juga Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Komunikasi dan Informatika, Dinas Penanaman Modal, dan Biro Adm Perekonomian.

Guna mengadaptasi sistem koordinasi tersebut, Netty Heryawan mengungkapkan, sebaiknya ada pembagian beban kerja pembiayaan yang didistribusikan pada berbagai perangkat daerah, bukan hanya dibebankan pada satu pihak, yakni Disperindag. Keterlibatan perangkat-perangkat daerah dalam hal ini tentu dapat menjadi salah satu bentuk dukungan yang dapat mengakomodasi baik pada Dekranasda maupun pada para perajin dan produsen lokal agar dapat memperluas akses pasarnya, berjejaring dan menambah wawasan tentang bisnis yang digelutinya.

“Meskipun kerja-kerja kita sudah mulai koordinatif tapi tentu akan lebih baik dan semakin prima. Termasuk peluang dan kesempatan kita untuk mempromosikan kerajinan semakin tahun yang mem-back up yang memberikan dukungan bukan hanya satu perangkat searah tapi beberapa perangkat daerah ikut mengalokasikan angaran untuk upaya-upaya pengembangan yang kita lakukan,” jelas Netty.

"Mungkin ke depan akan kita elaborasi beberapa hal yang memang bisa langsung diadvokasi dengan beberapa perangkat daerah tertentu. Mudah-mudahan ini jadi satu hal yang dapat kita kawal baik dari sisi aturan. Jadi semakin ringan beban yang kita miliki di Disperindag. Itu karena memang ada pendistribusian beban kerja,” sambungnya.

Lebih lanjut Netty mengatakan, pihaknya akan segera merancang pertemuan dengan berbagai OPD di lingkungan Pemprov Jabar. Ini guna membentuk sistem koordinasi terpadu, dalam rangka meningkatkan potensi UKM se-Jabar. Ia sangat yakin, dampak positif sistem koordinasi ini bukan hanya dirasakan pada peningkatan kesejahteraan para pengrajin. Namun juga membuka peluang yang lebih luas bagi kerajinan Jabar di pasar nasional maupun internasional.

Kekuatan besar

Ketua Harian Dekranasda Jatim sekaligus Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur, Moch Ardi mengatakan bahwa Dekranasda Jatim sudah lama progresif bersinergi dengan stakeholder terkait dalam rangka pemberdayaan Usaha Kecil Menengah (UKM) kerajinan di Jawa Timur. Hal tersebut dilakukan agar nantinya pengrajin yang berada dibawah naungan Dekranasda Jatim mampu bersaing menuju tatanan global dengan mengikutsertakan para pengrajin ke event-event besar baik tingkat daerah, nasional maupun internasional.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat