kievskiy.org

Mengembangkan Waduk Jatiluhur, Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah

GUBERNUR Jawa Barat Ridwan Kamil saat meninjau Waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Rabu 19 Juni 2019.*/DOK HUMAS PEMPROV JABAR
GUBERNUR Jawa Barat Ridwan Kamil saat meninjau Waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Rabu 19 Juni 2019.*/DOK HUMAS PEMPROV JABAR

PURWAKARTA,(PR).- Waduk Jatiluhur Kabupaten Purwakarta punya potensi besar untuk dikembangkan. Sumber irigasi, air minum, sarana perikanan, pembangkit listrik, pariwisata, dan budaya, menjadi dimensi untuk mengembangkan areal yang luas danaunya mencapai 8.300 hektar.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau langsung kondisi waduk Jatiluhur, Rabu 19 Juni 2019. Menurutnya, bendungan yang dibangun oleh kontraktor asal Prancis Compagnie française d'entreprise pada 1957 itu berpotensi meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sampai lima kali lipat.

Emil menyatakan bahwa waduk yang juga dinamakan Waduk Ir. H. Juanda itu sudah selayaknya dijadikan Spesial Economic Zone (Sez) atau Kawasan Ekonomi Khusus.

"Hari istimewa karena saya konsentrasi melihat dengan kasat mata untuk kenaikan ekonomi wilayah ini," ucapnya.

"Kami meyakini ini bisa. Ditambah lagi dengan pariwisata event, seperti paddle board competition, ada Jatiluhur Jazz Festival, dan lain- lain," lanjutnya.


 

Dengan pengembangan, Emil berharap waduk terbesar di Indonesia itu dapat menjadi unggulan Jawa Barat di sektor pariwisata. Adapun, peninjauan kali ini guna menganalisa dan menentukan master plan untuk pengembangan kawasan tersebut.

"Tiap lokasi dianalisa, mungkin di suatu titik bisa dibuat restoran, di titik lain ada pasar wisata, hotel terapung dan lain-lain," katanya.

Terkait anggaran, Emil mengaku belum membuat perencanaan. Meski demikian, dia berharap proyek pengembangan Jatiluhur dapat dimulai awal 2020. Saat ini, kata dia, yang perlu dilakukan adalah menyebarkan informasi secara massif tentang aktivitas menarik di Jatiluhur.

Untuk mengembangkan Jatiluhur, Emil menyatakan bahwa pihaknya terbuka untuk para investor, baik dalam maupun luar negeri. Sebab, lanjut dia, investasi merupakan mesin pertumbuhan sekaligus sarana penyerap tenaga kerja.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat