kievskiy.org

Era Digital, PT Pos Indonesia Hadapi Persaingan Ketat di Bisnis Remitansi

DOK. PT POS INDONESIA
DOK. PT POS INDONESIA

BANDUNG, (PR).- Era digital memungkinkan hadirnya banyak pemain baru dalam bisnis remitansi. Oleh karenanya, sejak awal PT Pos Indonesia menyiapkan beragam upaya agar tetap mampu bersaing di bisnis ini. 

Remitansi merupakan transaksi pengiriman uang yang dilakukan oleh pekerja asing ke penerima di negara asalnya. Kini, bisnis remitansi menjadi salah satu andalan PT Pos Indonesia.

Dalam bisnis ini, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menetapkan bahwa biaya untuk pengiriman remitansi tidak lebih dari 3% dari jumlah uang yang dikirim. Angka tersebut ditetapkan melalui Sustainable Development Goals (SDGs). 

Namun menurut Manajer Remitansi Luar Negeri PT Pos Indonesia (Persero) Abdussyukur Muharam, pada beberapa belahan dunia, sebut saja Afrika ke Asia dan sebaliknya, masih ditemukan biaya pengiriman yang tinggi. Artinya para pekerja migran harus mengeluarkan rata-rata 5% dari jumlah uang yang dia kirimkan ke negara asal di Asia atau sebaliknya. 

“Pos Indonesia yang telah bekerjasama dengan berbagai perusahaan MTO terkemuka, secara rata-rata biayanya sudah sesuai dengan target yang ditetapkan oleh PBB yaitu sebesar 3%,” ujar Abdussyukur.

Namun seiring perkembangan teknologi, ke depannya diperkirakan akan bermunculan perusahaan-perusahaan MTO baru yang menawarkan kecepatan dan efisiensi dengan biaya yang yang relatif lebih murah. “Jika mengutip Jargon dari blockchain sendiri yaitu biaya mendekati 0%, Jelas ini menjadi tantangan,” ujar Abdussyukur.  

Jika kondisinya sudah demikian, imbuh Abdussyukur, maka akan memicu peta persaingan bisnis yang lebih ketat. Bagi Pos Indonesia, berbagai langkah antisipasi ke depan sudah akan dilakukan, khususnya kecenderungan para nasabah remitansi Pos Indonesia yang ke depannya sudah tidak ingin lagi menerima uang dalam bentuk cash. 

“Kami menyadari ke depannya para nasabah ini lambat laun akan meninggalkan cash money dan beralih kepada account. Untuk saat ini nasabah remitansi khususnya yang berada di pelosok daerah mereka rata-rata belum bankable sehingga keberadaan Kantor Pos di daerah mereka betul-betul sangat membantu,” ungkap Abdussyukur.   

Untuk mengantisipasi fenomena tersebut, menurut Abdussyukur,  perseoran beberapa waktu lalu telah memperkenalkan aplikasi digital yaitu Posgiro Mobile yang akan terus dikembangkan dan disempurnakan. 
“Jadi bagi nasabah remitansi yang sudah bankable bisa memanfaatkan kehadiran Posgiro Mobile sebagai aplikasi kirim uang dan bayar-bayar,” jelas Abdussyukur. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat