kievskiy.org

Tujuh SMK di Jabar Jalin Kerja Sama dengan Polban Bandung

DOK. DINAS PENDIDIKAN JAWA BARAT
DOK. DINAS PENDIDIKAN JAWA BARAT

BANDUNG, (PR).- Sebanyak 7 sekolah menengah kejuruan (SMK) di Jawa Barat (Jabar) menjalin kerja sama dengan Politeknik Negeri (Polban) Bandung di bidang pembinaan jurusan kimia analisis, dengan lama pendidikan 4 tahun. Nota kesepahaman tersebut ditandatangani Direktur Polban, Rachmad Imbang Tritjahjono dengan tujuh kepala SMK terkait. Penandatanganan kerja sama ini dihadiri pula oleh Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jabar, Dewi Sartika.

Ketujuh SMK tersebut, yakni SMK Bani Saleh Bekasi, SMKN 13 Bandung, SMKN 5 Bandung, SMKN 5 Bekasi, SMKN 4 Garut, SMK Analisis Kimia YPKI Bogor, dan SMK Analis Kimia Nusa Bangsa Bogor. Kerja sama yang akan dilakukan, yakni pengembangan di bidang pendidikan vokasi, pengembangan sumber daya manusia (SDM), pengabdian kepada masyarakat, dan pengembangan tata kelola yang akan berjalan selama 5 tahun.

Dewi mengatakan, kerja sama ini merupakan model pembinaan kolaboratif antara perguruan tinggi dengan satuan pendidikan dalam meningkatkan SDM, khususnya siswa. 

"Saya berterima kasih dan sangat mengapresiasi kerja sama ini. Kami akan terus mendukung dan meninjau prosesnya serta menganalisis melalui evaluasi. Semoga, kerja sama seperti ini terus terjalin dan berkembang," ungkapnya saat ditemui di Gedung Direktorat Polban, Jln. Gegerkalong Hilir, Kabupaten Bandung Barat, Rabu 11 September 2019.

Kerja sama ini, tambah Dewi, bisa menunjang proses pengembangan 8 standar mutu pendidikan nasional yang harus diterapkan sekolah. Ini pun merupakan upaya konkret perwujudan revitalisasi SMK. 

"Sehingga, masyarakat yang menitipkan anak-anaknya di sekolah harus bisa kita persiapkan agar mereka mampu menghadapi abad 21 yang disrupsi saat ini," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Polban, Rachmad Imbang Tritjahjono mengatakan, kerja sama ini dilandaskan pentingnya pengembangan SDM di bidang ilmu terapan. Menurutnya, ilmu terapan merupakan kebutuhan utama di dunia industri saat ini. 

"Presiden Jokowi sudah melihat betapa pentingnya pendidikan vokasi. Sehingga, kita harus benar-benar mewaspadai, jangan sampai salah menanganinya. Kita bisa memulai proses tersebut di pendidikan menengah kejuruan," tuturnya.

Ia menegaskan, pihaknya sangat mendukung dan siap mewadahi kemampuan siswa ataupun akademisi lainnya yang ingin meningkatkan kompetensi di bidang keilmuan. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat