kievskiy.org

Kisah Tagana Jabar Menemukan Keluarga Barunya di Papua

KEGIATAN Ceceng Suryana,  anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jawa Barat, saat bertugas menjemput warga Jabar terdampak kerusuhan Wamena di Papua.*/DOK. HUMAS PEMPROV JABAR
KEGIATAN Ceceng Suryana, anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jawa Barat, saat bertugas menjemput warga Jabar terdampak kerusuhan Wamena di Papua.*/DOK. HUMAS PEMPROV JABAR

BANDUNG, (PR).-  "13 tahun saya di Tagana, ini pengalaman paling berkesan," ucap Ceceng Suryana, anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jawa Barat.

Proses pemulangan 71 warga Jawa Barat (Jabar) terdampak kerusuhan Wamena tidak berhenti meski mereka telah dipulangkan ke kabupaten/kota masing-masing.

Dibalik kegiatan kemanusiaan itu, ada fragmen yang tak bisa dilupakan, termasuk bagi Ceceng yang bertugas menjemput warga Jabar yang berada di posko pengungsian BTN Sosial Sentani.

Kerusuhan di Kota Wamena Kabupaten Jayawijaya Provinsi Papua itu memang meninggalkan kenangan buruk bagi warga Jabar yang tinggal di sana. Pascakerusuhan, 71 jiwa dari total 154 jiwa warga Jabar-Wamena memilih pulang.

Mereka mencoba menyembuhkan 'luka' di hati sekaligus menghapus memori kelam itu dengan kembali ke kampung halaman masing-masing. Saat itu yang hilang dalam kamus mereka adalah 'kebahagiaan'.

Dan, dengan statusnya yang juga sebagai Tim Pendahulu Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jabar itulah, Ceceng merasakan bagaimana dirinya dipandang bak penyelamat yang memberikan kebahagiaan bagi warga Jabar di posko pengungsian.

"Berangkat hari Kamis 3 Oktober 2019, tiba di Sentani Jumat 4 Oktober 2019 disambut Forum Paguyuban Sunda Ngumbara juga Dinsos setempat," kata Ceceng.

"Kami diarahkan ke tempat pengungsian untuk perkenalan. Saat tiba, sungguh luar biasa. Warga (Jabar) betul-betul merasa diperhatikan. Sampai ada yang menangis (karena) dianggap sebagai warga Jabar," tambahnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat