kievskiy.org

ACT Perkenalkan Armada Rice Truck kepada Publik

RICE Truck dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) beroperasi untuk pertama kalinya pada Jumat 18 Oktober 2019. Armada yang mendistribusikan beras untuk masyarakat paling membutuhkan ini dioperasikan di kantor Telehouse Engineering, karoseri yang memproduksi Rice Truck, di Kota Bandung, Jawa Barat.*/DOK. ACT
RICE Truck dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) beroperasi untuk pertama kalinya pada Jumat 18 Oktober 2019. Armada yang mendistribusikan beras untuk masyarakat paling membutuhkan ini dioperasikan di kantor Telehouse Engineering, karoseri yang memproduksi Rice Truck, di Kota Bandung, Jawa Barat.*/DOK. ACT

BANDUNG, (PR).- Rice Truck dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) beroperasi untuk pertama kalinya pada Jumat 18 Oktober 2019. Armada yang mendistribusikan beras untuk masyarakat paling membutuhkan ini dioperasikan di kantor Telehouse Engineering, karoseri yang memproduksi Rice Truck, di Kota Bandung, Jawa Barat.

Sebanyak 200 warga di sekitar lokasi menjadi penerima manfaat pertama Rice Truck. Masing-masing warga yang terdata mendapatkan 5 liter beras dari truk yang dapat memuat hingga 10 ton beras tersebut.

Ahyudin selaku Ketua Dewan Pembina ACT mengatakan, pembuatan Rice Truck dilatarbelakangi dari kiprah ACT yang kerap menunjang kebutuhan pangan masyarakat, terutama beras sebagai makanan pokok masyarakat. Pendistribusian beras yang biasanya dilakukan dengan sederhana, kini dapat dilakukan dengan cara yang lebih inovatif dengan adanya Rice Truck.

"Sebelumnya, caranya itu secara manual, mendistribusikan beras melalui karung-karung dari truk. Oleh karena itu, kami berupaya menciptakan satu model layanan pangan berupa beras yang lebih canggih, lebih mobile, lebih masif, lebih cepat. Maka lahirlah Rice Truck ini," ungkap Ahyudin.

Rice Truck yang dibuat selama sekitar dua bulan tersebut dilengkapi total delapan dispenser di sisi kanan dan kiri badan truk. Dispenser tersebut akan mengeluarkan beras secara otomatis jika ditempelkan dengan kartu Pengenal Radio Elektronik (RFID) yang dinamakan Wakaf Humanity Card. Sementara itu, penerima manfaat tinggal menampung berasnya. Danu Putra Nugraha dari Tim Pengadaan Rice Truck menjelaskan, nantinya akan dilakukan pendataan terlebih dahulu sebelum penerima manfaat mendapatkan kartu ini.

"Kita akan gunakan sistem yang bernama Beneficiaries System. Mereka akan kita data dulu, jadi benar-benar yang membutuhkan. Baru akan kita berikan kartu ini sebagai akses untuk mengambil beras di Rice Truck itu," ujar Danu. Ke depannya kata Danu, satu kartu tersebut diharapkan dapat digunakan dalam setiap armada ACT.

Sebanyak 2.000 keluarga ditargetkan mendapat beras gratis dari truk untuk kapasitas sepuluh ton ini. Melihat besarnya manfaat yang diberikan, Hendra selaku Direktur Operasi Telehouse Engineering merasa bangga dapat bekerja sama dengan ACT dalam proyek Rice Truck.

"Ini adalah kerja teman-teman semua di sini, sehingga kita dapat menghadirkan Rice Truck yang menurut kami ini membanggakan. Armada ini lebih gagah dari yang pernah kita buat sebelum-sebelumnya. Mudah-mudahan Rice Truck dapat menjadi kebanggaan kita semua dan bermanfaat untuk semua," ujar Hendra.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat