PIKIRAN RAKYAT - Pakar Ilmu Kesehatan Masyarakat dari Unpad, Irvan Afriandi menyebut saat ini situasi pandemi Covid-19 tengah kritis di Kota Bandung.
Untuk itu, lanjut Irvan Afriandi, dalam menghadapi Covid-19 yang sedang kritis ini tentunya memerlukan sebuah intervensi penanganan yang lebih agresif.
Pakar Kesehatan Unpad itu menilai langkah yang paling tepat untuk Kota Bandung menghadapi Covid-19 membatasi aktivitas masyarakat secara total.
Bahkan jika memungkinkan pelaksanaannya, lanjut dia, ekstra ketat dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang baru saja diambil Presiden Joko Widodo.
Baca Juga: Cek Fakta: Vaksin Covid-19 Disebut Tak Efektif Bila Tak Ada Efek Samping, Simak Faktanya
“Yaitu menghentikan sementara aktivitas sosialisasi masyarakat. Maka dengan tidak ada interaksi ini sehingga virus tidak berpindah," kata Irvan saat memberikan keterangan pers secara virtual, Kamis, 1 Juli 2020, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Humas Pemkot Bandung.
"Karena virus (Covid-19) hanya akan berada pada orang yang sakit yang dirawat sampai sembuh ataupun kemungkinan terburuk apabila ditakdirkan meninggal dunia,” ujarnya menambahkan.
Irvan Afriandi menyebut, penghentian aktivitas dilakukan dalam kurun waktu dua pekan dengan mengadopsi prosedur penanganan seperti ‘lockdown’.
Baca Juga: Amanda Manopo Mengaku Sering Pura-Pura Bahagia, Bukti Belum Move On dari Billy Syahputra?
Perhitungannya, kata dia, karena secara rata-rata orang yang terinfeksi virus (Covid-19) sekitar 85 persen akan sembuh tanpa perawatan rumah sakit maka akan membaik selama 2 minggu.