kievskiy.org

Unjuk Rasa tidak Kondusif, Polisi Keluarkan Tembakan Peringatan

POLISI bersitegang dengan mahasiswa saat terjadi demo yang berujung ricuh di depan Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bandung, Kompleks Taman Kopo Indah, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, Senin (7/9/2015). Massa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Bandung menuntut KPU Kabupaten Bandung melaksanakan tugasnya sesuai undang-undang dan bersikap netral dalam penyelenggaraan Pilkada 2015.*
POLISI bersitegang dengan mahasiswa saat terjadi demo yang berujung ricuh di depan Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bandung, Kompleks Taman Kopo Indah, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, Senin (7/9/2015). Massa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Bandung menuntut KPU Kabupaten Bandung melaksanakan tugasnya sesuai undang-undang dan bersikap netral dalam penyelenggaraan Pilkada 2015.*

SOREANG, (PRLM).- Unjuk rasa yang dilakukan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia di kantor Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bandung, berakhir ricuh, Senin (7/9/2015). Polisi yang berjaga di kantor KPU Kabupaten Bandung pun terpaksa melepaskan tembakan peringatan ke udara untuk membubarkan aksi massa yang dianggap sudah tidak kondusif di depan gerbang kantor KPU Kabupaten Bandung. Puluhan massa PMII Kabupaten Bandung itu sebelumnya melakukan orasi di depan kantor KPU Bandung. Dalam orasinya, mahasiswa ini menilai KPU Kabupaten Bandung tidak mampu menyosialisasikan pilkada kepada masyarakat. Bahkan, pendemo pun menuding KPU berpihak kepada salah satu pasangan calon peserta pilkada. Dari pantauan di lapangan, massa aksi sudah berkumpul di KPU Kabupaten Bandung sejak pukul 12.00 WIB. Setelah berkumpul, massa pun kemudian melakukan orasi. Awalnya, unjuk rasa pun berlangsung biasa. Namun, karena mahasiswa menuntut untuk melakukan audiensi dengan Ketua KPU Kabupaten Bandung Atip Tartiana tidak digubris, massa pun kemudian berusaha menembus barisan petugas polisi yang berjaga di luar gerbang kantor KPU. Situasi semakin memanas saat pendemo terlibat saling dorong dengan pihak polisi. Bahkan, sempat dari massa pun nyaris bertikai dengan petugas kepolisian. Dianggap sudah tidak kondusif, akhirnya polisi pun melepaskan tembakan peringatan ke udara beberapa kali. Mendengar suara tembakan peringatan itu, massa pun berlarian yang disusul dengan pengejaran oleh polisi ke arah mahasiswa itu. Saat berorasi, koordinator aksi Pengku mengatakan, banyak masyarakat di pedesaan yang belum mengetahui adanya pelaksanaan pilkada. Bahkan, Pengku pun menyebut, tidak sedikit masyarakat yang tidak mengetahui nama-nama pasangan calon bupati dan wakil bupati dalam pilkada Kabupaten Bandung yang akan digelar pada 9 Desember 2015 mendatang. "Kami mempertanyakan kinerja KPU pada pilkada tahun ini. Kabupaten Bandung menjadi wilayah yang memiliki pemilih paling banyak. Namun, banyak dari masyarakat yang tidak mengetahui siapa saja para pasangan calon pilkada ini. Lalu apa kerja KPU?" ungkap Pengku dalam orasinya. Ditambahkan dia, KPU dinilai sudah tidak netral kepada masyarakat dan terkesan keberpihakannya kepada salah satu pasangan calon peserta pilkada Kabupaten Bandung. "Untuk apa ada pemilihan kalau dari panitia sendiri yang sudah mengatur segalanya dari salah satu pasangan calon," ucap dia. (Ecep Sukirman/A-147)***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat