kievskiy.org

Geopark Ciletuh-Palabuhan Ratu Disiapkan Jadi UNESCO Global Geopark

KAWASAN Geopark Ciletuh-Palabuhan Ratu terus disiapkan untuk menjadi UNESCO Global Geoparks pada 2017.*
KAWASAN Geopark Ciletuh-Palabuhan Ratu terus disiapkan untuk menjadi UNESCO Global Geoparks pada 2017.*

BANDUNG,(PR).- Kawasan Geopark Nasional Ciletuh-Palabuhan Ratu akan bersaing dengan Geopark Gunung Rinjani mendapat pengakuan UNESCO Global Geoparks. Wilayah Geopark Nasional Ciletuh-Palabuhan Ratu menjadi Kawasan Ekonomi Khusus Kepariwisataan. Ketua Tim Operasional Percepatan Pengembangan Kawasan Ciletuh Agus Hanafiah mengatakan, sebelum 2017 kawasan Geopark Nasional Ciletuh-Palabuhan Ratu harus sudah siap. “Rencananya pada Maret (2017) asesor Global Geopark dari UNESCO akan kembali datang dan kita (Jabar) harus berkompetisi untuk mendapatkan status UNESCO Global Geopark dengan kawasan pegunungan Rinjani di Nusatenggara Barat,” ujar Agus, di Bandung, beberapa waktu lalu. Ia menjelaskan, menjelang kedatangan asesor global geopark UNESCO, secara kelengkapan kawasan sebagai geopark Ciletuh-Palabuhan Ratu lebih siap. Untuk memenuhi persyaratan sebagai kawasan UNESCO Global Geopark, wilayah Geopark Ciletuh-Palabuhan Ratu diperluas. “Sebelumnya hanya tiga kecamatan meliputi Ciemas, Surade dan Ujunggenteng, dalam rangka persiapan kawasan geopark diperluas meliputi 74 desa di delapan kecamatan,” ujar Agus. Pengembangan kawasan geopark, juga akan didukung dengan pembangunan infrastruktur berupa penataan jalan mulai dari Waluran-Malereng hingga Ciemas sepanjang 33,580 km. Fasilitas lainnya yang tengah dikerjakan adalah pembangunan Bandara Citarate. Dengan diakuinya sebagai UNESCO Global Geopark, menurut Agus, secara tidak langsung akan akan menjadikan kawasan Geopark Ciletuh-Palabuhan Ratu menjadi salah satu destinasi pariwisata. Bersama dengan Kemenpar dan Kemen ESDM telah mengambil sejumlah langkah pengembangan potensi yang ada di masyarakat, berupa seni budaya dan potensi perekonomian lainnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat