kievskiy.org

RS Ginjal Ny RA Habibie Harus Jangkau Semua Kalangan

PRESIDEN RI ketiga BJ Habibie didampingi Walikota Bandung Ridwan Kamil, mendengarkan penjelasan Sri Rejeki Chasanah Soedarsono mengenai cara kerja mesin Fresenius, alat cuci darah, seusai peresmian gedung Rumah Sakit Khusus Ginjal NY. R.A Habibie, di Jalan Tubagus Ismail, Kota Bandung, Senin, 8 Agustus 2016. Setelah diresmikan, RS khusus tipe C dengan pelayanan hemodialisis tersebut, diharapkan mampu mengoperasikan 100 mesin dengan kapasitas 600 pasien.*
PRESIDEN RI ketiga BJ Habibie didampingi Walikota Bandung Ridwan Kamil, mendengarkan penjelasan Sri Rejeki Chasanah Soedarsono mengenai cara kerja mesin Fresenius, alat cuci darah, seusai peresmian gedung Rumah Sakit Khusus Ginjal NY. R.A Habibie, di Jalan Tubagus Ismail, Kota Bandung, Senin, 8 Agustus 2016. Setelah diresmikan, RS khusus tipe C dengan pelayanan hemodialisis tersebut, diharapkan mampu mengoperasikan 100 mesin dengan kapasitas 600 pasien.*

BAN‎DUNG,(PR).- Gedung baru Rumah Sakit Khusus Ginjal Ny RA Habibie akan digunakan sebagai tempat rawat inap, diklat, dan operasi. Sementara, untuk cuci darah dilakukan di gedung lama. Hal tersebut diungkapkan Direktur RS Khusus Ginjal Ny RA Habibie, Qania Mufliani seusai peresmian gedung oleh Presiden RI ketiga BJ Habibie, di Jalan Tubagus Ismail, Kota Bandung itu. "‎Gedung baru untuk pendidikan bagi dokter umum, dokter penyakit dalam, dan perawat atau teknisi cuci darah. Adapun pendidikan dan latihan hemodialisis ini sudah dilaksanakan sejak tahun 2000," kata dia, Senin 8 Agustus 2016. Menurut dia, di rumah sakit tersebut saat ini rutin menangani 350 pasien ginjal yang melakukan cuci darah. Di rumah sakit tersebut terdapat 60 unit mesin cuci darah yang sudah dijalankan secara semikomputer. "Ke-60 mesin itu dioperasikan 2 sif untuk 120 tindakan dalam satu harinya," kata dia. ‎Terkait pasien yang mereka layani, diakui Qania, sekitar 97 persen di antaranya merupakan pengguna BPJS yang dilayani oleh 11 dokter pelaksana harian. Pasien di sana kebanyakan masyarakat menengah ke bawah. "Jika ada yang tidak punya BPJS dan dia memang tidak mampu bisa difasilitasi dinas kesehatan terkait. Pasien umum untuk cuci darah membutuhkan biaya Rp 800.000 hingga Rp 1 juta untuk sekali tindakan. Sementara, pasien biasanya cuci darah satu hingga dua kali seminggu,"ujar dia. Sementara itu, BJ Habibie mengharapkan kehadiran Rumah Sakit Khusus Ginjal Ny RA Habibie benar-benar bisa membantu sumber daya manusia Indonesia dalam hal kesehatan. Dengan begitu manusia Indonesia bisa lebih baik dalam hal kesehatan sehingga bisa bekerja produktif dan menjadi manusia unggul. Selain itu, dia pun menuturkan rumah sakit tersebut sangat terbuka bagi pasien yang tidak mampu. Bahkan, jika tidak mampu pasien penderita ginjal tersebut bisa mendapatkan tindakan secara cuma-cuma. "Ini persyaratan (alm) ibu saya yang disampaikan ke adik saya,"ujar dia.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat