PIKIRAN RAKYAT - Tim Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Prodi Pendidikan Sosiologi FPIPS UPI mengadakan kegiatan bertajuk Patali Gumbira di Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat, pada 18-19 September 2021. Kegiatan yang didanai Hibah kompetitif LPPM UPI berkerjasama dengan Tim Penggerak PKK Kecamatan Cililin, Pemprov Jabar dan e-Lima Foundation diikuti perwakilan 3 desa, yaitu Desa Cililin, Desa Batu Layang dan desa Budiharja.
Salah satu tim dosen Prof. Dr. Elly Malihah, M.Si, mengatakan, kegiatan Patali Gumbira sebagaimana singkatannya dimaksudkan sebagai Program Pemberdayaan Masyarakat Cililin Gotong Royong untuk mandiri dari keluarga. Kegiatan ini merupakan pemberdayaan masyarakat dari desa yang dimulai dari satuan masyarakat terkecil yaitu keluarga.
"Kegiatan dibagi beberapa sesi, yaitu Salam PATALI, yaitu memperkenalakan program Patali Gumbira kepada peserta, kader PKK dan pimpinan desa setempat," tutur Elly dalam siaran pers Senin 20 September 2021.
Elly menjelaskan setelah hampir 2 tahun tidak bisa bertemu langsung untuk mengadakan kegiatan bersama dengan masyarakat desa, kegiatan ini menjadi titik terang untuk kembali memberdayakan masyarakat desa secara langsung dengan tetap menjaga ptotokol kesehatan. Menurut Elly, Patali Gumbira adalah program pemberdayaan masyarakat dengan mengoptimasi potensi yang dimiliki masyarakat desa setempat. Terutama memberdayakan perempuan terdampak covid 19 dengan memberikan motivasi, informasi dan keterampilan yang dimulai dari satuan terkecil yaitu keluarga. "Karena dari keluarga yang sehat akan lahir anak-anak yang sehat yang lebih luas nantinya menjadi masyarakat sehat pula," katanya.
Baca Juga: Kronologi Awal Mula Penganiayaan M Kece: Terjadi Tengah Malam, Berlangsung Selama Satu Jam
Sesi Kedua, kata Elly, adalah Aku Berdaya yangbdisampaikan oleh Tim Motivator, yang dipimpin Ramram Mukhlis Ramdani. Isinya motivasi bagaimana membangun potensi yang dimiliki oleh peserta dan pantang menyerah dalam menghadapi berbagai tantangan.
Sesi Ketiga, kata Elly, adalah Aku dan Kamu Patali, di mana dalam sesi ini disampaikan pengenalan terjadinya kekerasan terhapap perempuan dan upaya preventif maupun kuratif jika terjadi tindak pelecehan seksual.
Sesi Keempat, kata Elly, dinamai Kita Pemimpin. Pada sesi ini disampaikan Panca Saktiyani, SH dari Tim Pool of Talent Program Patriot Desa Prov. Jawa Barat, menggali berbagai keresahan dan harapan peserta, serta potensi yang dimiliki. "Dengan begitu dapat memberi arah bagaimana mereka harus bersikap dan mengambil keputusan, karena peserta adalah pemimpin dirinya sendiri, dan seterusnya," ujarnya.