kievskiy.org

Pilkada Cimahi 2017 Rentan Politik Uang

CIMAHI, (PR).- Penyelenggaraan Pilkada Cimahi 2017 dinilai masih cukup rentan akan praktik politik uang. Oleh karena itu, seluruh pihak yang terlibat dalam pilkada harus berkomitmen untuk mengharamkan politik uang, di samping pendidikan politik bagi masyarakat perlu lebih ditingkatkan. Demikian disampaikan pengamat politik dari Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) Arlan Sidh saat dihubungi, Senin 17 Oktober 2016. Menurut dia, politik uang bisa terjadi karena fungsi partai politik tak berjalan dengan baik. Dengan demikian, masyarakat tak memperoleh pendidikan politik yang baik. "Ada atau tidaknya praktik politik uang itu tergantung kepada pendidikan politik di tengah masyarakat itu sendiri. Idealnya, masyarakat bisa menolaknya, tetapi di Cimahi ini saya pikir potensinya tetap ada. Soalnya, pendidikan politik masyarakat masih belum merata. Inilah yang harus ditanggapai oleh penyelenggara pilkada," kata Arlan. Menurut dia, pendidikan politik yang kurang pada masyarakat bisa mengakibatkan jumlah pemilih pasif jadi bertambah. "Yang jadi target dari kandidat yang mempunyai uang biasanya pemilih pasif atau pemilih yang apatis dan tidak mau tahu. Mereka hanya tahu menerima uang dan memilih saja," tuturnya. Untuk menghindari terjadinya politik uang, menurut dia, diperlukan komitmen dari partai politik dan pihak-pihak yang bertindak sebagai penyelenggarak pilkada. Selain itu, masyarakat juga berperan untuk mewujudkan pilkada yang jujur dan adil. "Semua kandidat harus berkomitmen untuk tidak melakukan praktik politik uang, lalu perlu ketegasan dari penyelenggara untuk menindak pelaku politik uang. Parpol yang berkontes juga harus terus memberikan pendidikan politik pada masyarakat. Kemudian peran masyarakat pun penting untuk tidak menerima uang atau barang," katanya. Sementara itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum Kota Cimahi Handi Dananjaya menargetkan, Pilkada Cimahi 2017 yang akan dilaksanakan pada 15 Februari mendatang bakal menembus partisipasi pemilih sampai 80%. Target itu sedikit lebih besar dibandingkan target KPU RI, yakni 76,5% partisipasi pemilih. "Kalau data pemilihnya bersih dan baik, saya sangat optimistis bahkan bisa di atas 80%," kata Handi. Menurut dia, tingkat partisipasi pemilih dalam setiap penyelenggaraan pemilihan umum di Cimahi selalu berada di atas 70%. Saat Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden 2014 lalu, tingkat pemilih di Cimahi ialah 72%. "Dengan pemilihan lokal di Cimahi ini, saya malah lebih optimistis. Dalam beberapa minggu ke depan pun kami akan all out melakukan sosialisasi. Kami akan melakukan cerdas cermat pemilu untuk pelajar sekolah menengah atau pemilih pemula. Kemudian yang paling penting, pada beberapa kesempatan, kami akan masuk di acara upacara bendera untuk memberikan pemahaman mengenai pentingnya pilkada," katanya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat