kievskiy.org

Atasi Banjir di Cimahi, Sungai Cilember dan Cibeureum Harus Dinormalisasi

CIMAHI, (PR).- Kajian dari Balai Besar Wilayah Sungai Citarum merekomendasikan agar Pemerintah Kota Cimahi melakukan normalisasi Sungai Cilember dan Cibeureum untuk mencegah banjir. Perbaikan drainase yang dilakukan selama ini belum cukup mengatasi banjir saat musim hujan. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Cimahi Ahmad Nuryana mengatakan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan membantu Pemkot Cimahi melakukan normalisasi sungai. Akan tetapi, pemkot harus menyediakan lahan untuk kebutuhan normalisasi sungai. "Semangat untuk mengatasi banjir di Cimahi itu harus juga dilakukan dengan memperlebar sungai, membuat embung atau cekungan untuk menampung air hujan, termasuk membuat lubang biopori. Namun, sekarang kami kerjakan perbaikan saluran air dulu," kata Ahmad. Menurut dia, perbaikan drainase itu diperlukan karena banyak saluran air di permukiman yang diarahkan ke saluran air di pinggir jalan. Padahal, semestinya drainasenya dipisahkan. Terkait normalisasi Sungai Cilember dan Cibeureum, kebutuhan lahan yang harus disiapkan Pemkot Cimahi ialah seluas sekitar 1,44 hektare, yang berada di Kecamatan Cimahi Tengah dan Cimahi Selatan. Setelah lahan itu tersedia, maka normalisasi sungai dapat dikerjakan oleh Kementerian PUPR. Kepala Bidang Permukiman dan Perumahan Dinas PU Kota Cimahi Agus Hapriyadi mengatakan, pihaknya telah melakukan sosialisasi mengenai kebutuhan lahan untuk normalisasi sungai. Meski begitu, pembebasan lahan kemungkinan baru dilakukan pada tahun depan. Agus menuturkan, salah satu daerah yang bakal terkena pembebasan lahan ialah di Kelurahan Cigugur Tengah, Kecamatan Cimahi Tengah. Menurut dia, warga di RT 2 dan 3 di RW 8 sudah menyambut baik rencana pembebasan lahan untuk normalisasi sungai itu. Sementara itu, Kepala Seksi Sarana Prasarana Permukiman Perumahan Dinas PU Kota Cimahi Deni Herdiani mengatakan, ada delapan proyek drainase yang dilelangkan di Dinas PU, dengan total anggaran sekitar Rp 2,9 miliar. Pengadaan untuk proyek drainase juga dilaksanakan melalui mekanisme penunjukan langsung, dengan total biaya sekitar Rp 1,4 miliar.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat