kievskiy.org

Ini Calon Penerus Tati Saleh, Camelia Malik dan Denada dari Jabar

SOREANG, (PR).- Shinda Regina dan Andini Putri juarai Pasanggiri Sanglingan Bentang Jaipong Jugala Raya 2016. Penyelenggaraan Pasanggiri Sanglingan Bentang Jaipong Jugala Raya 2016 bukan hanya sebagai upaya pewarisan dan pelestarian tapi juga mengangkat kembali citra dan pamor tari Jaipongan. Kepala Bidang Wisata Budaya Asdep Pengembangan Segmen Pasar Personal Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar, Wawan Gunawan, Sanglingan Bentang Jaipong Jugala Raya 2016, benar-benar menghasilkan calon bentang atau bintang. “Dulu Jugala Raya memiliki banyak penari kahot seperti (alm) Tati Saleh, ada juga Mia Camelia Malik dan terakhir Denada yang mampu mengangkat pamor dan citra Tari Jaipongan, sebagaimana arti dari sanglingan yang memiliki arti dan makna, memperindah dan mempercantik, meningkatkan atau mengasah para penari bintang jaipongan mengemas dengan raga, rasa dan wirahma, diharapkan para juaranya adalah mereka yang benar-benar calon bintang,” ujar Wawan, mewakili Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Wisata Nusantara Esthy Reko Astuti yang semula alang menghadiri langsung pada Final Pasanggiri Sanglingan Bentang Jaipong Jugala Raya 2016, Jumat, 16 Desember 2016 malam di Gedong Budaya Sabilulungan Jalan Al Fathu Soreang Kabupaten Bandung. Dikatakan Wawan, Pasanggiri Sanglingan Bentang Jaipong Jugala Raya 2016, sejalan dengan branding pariwisata Indonesia “Pesona Indonesia” yang terus digelorakan oleh Menteri Pariwisata Indoensia, Arief Yahya. Bahwa, branding Pesona Indonesia harus terus dikibarkan ke berbagai pelosok nusantara dan tampil mendukung segala even yang terkait dengan kearifan lokal dan budaya bangsa Indonesia, untuk menarik pergerakan minat pariwisata nusantara dan mancanegara. “Dalam setiap amanatnya Menpar Arief Yahya selalu mengatakan bahwa setiap kegiatan budaya, harus punya dua sisi value, yaitu cultural value, dan commercial atau financial value. Kedua syarat tersebut harus terpenuhi agar karya budaya itu bisa hidup dan bertumbuh di tengah perubahan yang makin cepat,” ujar Wawan. Sementara Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Ida Hernida yang mewakili Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan mengatakan bahwa penyelenggaraan Pasanggiri Sanglingan Bentang Jaipong Jugala Raya 2016, merupakan salah satu bukti konsistensi dukungan pemerintah terhadap pelestarian seni budaya. “Pasanggiri (Sanglingan Bentang Jugala Raya) yang berakhir pada Jumat, 16 Desember 2016 malam terselenggara karena dukungan dan kerjasama Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Pemerintah Jabar melalui Dinas Pariwisata Provinsi Jabar dan juga komunitas Jugala Raya,” ujar Ida. Dikatakan Ida, sebagai bentuk pelestarian budaya juga dirasakan perlu masuk ke kehidupan masyarakat masa kini secara smooth, tanpa harus menjadi beban. ”Itu artinya budaya memiliki arti bahwa budaya harus hidup, tanpa pemaksaan dan harus dinikmati, jadi ke depan semoga semakin banyak anak muda yang tertarik dengan budaya,” ujar Ida. Pada final Pasanggiri Sanglingan Bentang Jaipong Jugala Raya 2016, 30 orang penari yang lolos membawakan tarian Kawung Anten, Keser Bojong dan satu tarian Jaipongan kreasi. Dewan juri yang terdiri dari Prof Yus Rusliana, Mira Tedjaningrum, Neneng Cucu, Dasep Arifin, Ning Rumbini dan Abas Sudiana, menetapkan untuk tingkat remaja keluar sebagai juara pertama Andini Putri Aprianti dari sanggar Getar Pakuan Bogor, selanjutnya diikuti juara dua dan tiga serta harapan, Adinda Galuh Nurutami (Sanggar Catrik Palagan), Nabila Intania Putri (Sanggar Putri Ayu), Anindyati Cantika (Sanggar Cantika Studio) dan Rifa Nurhanifah Apriliani (Sanggar Cakranatya Studio). Sementara untuk katagori dewasa, juara pertama diraih Shinda Regina (Sanggar Samba Sunda Junior), diikuti Diandra Argin Sutresna (Sanggar Samba Sunda), Tresna Herdiyanti (Sanggar Kalang Kamuning), Lina Marlina (Sanggar Cantika Studio) dan Agnes Puteri Melati (Sanggar Melati).***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat