kievskiy.org

60 Persen Anak Panti Asuhan Belum Dapat KIP

NGAMPRAH, (PR).- Sekitar 60 persen dari 3.300 anak panti asuhan pada berbagai lembaga kesejahteraan sosial anak di Kabupaten Bandung Barat belum mendapatkan Kartu Indonesia Pintar. Padahal, kartu tersebut dibutuhkan untuk menunjang pendidikan mereka. Ketua LKSA KBB Kosim mengungkapkan,  saat ini tercatat sekitar 3.300 anak asuhan di 30 LKSA di KBB. Namun, baru sekitar 40% yang mendapatkan KIP. Hingga kini, belum ada layanan khusus dari pemerintah daerah ke panti asuhan untuk pembuatan kartu tersebut. “Yang sudah mendapatkan KIP itu anak-anak sendiri yang mengurusnya. Tidak langsung melalui panti asuhan. Jadi, masih banyak yang belum mendapatkan KIP,” ujar Kosim, Minggu, 8 Januari 2017.

Menurut Kosim, KIP dibutuhkan untuk menunjang kebutuhan sekolah anak asuhan, seperti untuk membeli perlengkapan sekolah dan biaya transportasi. Besaran dana yang diberikan pemerintah melalui KIP, yaitu Rp 750.000/tahun.

Dengan kondisi itu, pihaknya terus berupaya mengajukan pembuatan KIP bagi anak asuhan kepada pemerintah daerah, khususnya Dinas Pendidikan. “KAmi harap semua anak panti asuhan mendapatkan kemudahan dalam mendapatkan KIP jika diurus langsung melalui panti asuhan,” ujarnya.

Meski demikian, Kosim menambahkan, semua anak panti asuhan di KBB saat ini sudah bisa mengenyam pendidikan formal di sekolah-sekolah dengan bantuan pemerintah, di antaranya Bantuan Operasional Sekolah. Sementara untuk kebutuhan dana lainnya, panti asuhan dibantu oleh sejumlah donator.

Sementara itu  Plt Kabid SMP Dadang Safaradan saat dikonfirmasi PR soal KIP mengatakan, sejauh ini distribusi kartu tersebut memang belum diberikan secara lansgung melalui panti asuhan. Namun, pendistribusiannya melalui pihak ketiga, seperti RT/RW, desa/kelurahan, ataupun yayasan setempat.

“Untuk anak panti asuhan, bisa diurus oleh orangtua, atau pengurus panti langsung ke sekolah. Jadi kalau ke panti asuhan langsung memang belum,” katanya seraya menambahkan, KIP diperuntukkan bagi anak-anak dari golongan ekonomi tidak mampu.

Untuk diketahui, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy meenyebutkan, sebanyak 44.507 anak yatim piatu dipastikan mendapatkan Kartu Indonesia Pintar tahun ini. Pemberian KIP pada anak yatim juga disebut Muhadjir sebagai upaya pemerintah dalam mengurangi kesenjangan pendidikan dan ekonomi.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat