/BANDUNG,(PR).- Muradi, Direktur Pusat Studi Politik dan keamanan (PSPK) Unpad pesimistis calon perseorangan bisa muncul di Jabar. Pasalnya melihat dengan ketersediaan waktu hingga Desember ini atau 9 bulan kedepan dinilai sulit untuk mengumpulkan sebanyak 2,9 juta dukungan. Hal itu perlu biaya yang mahal.
"Itu impossible, kecuali ada penyokong dana. Tapi itu bukan perkara mudah. Independen itu lebih mahal. Berdasarkan pengalaman calon independen perlu Rp 50.000 per KTP belum tim jalan, operasional booth Rp 10 juta per hari. Itu buat tanda tangan saja sama KTP belum operasional," ujar dia dalam Diskusi Publik Magnet Pilkada Jabar 2018 "Ekpose Kualitatis, Pemetaan dan Aktor" di Centropunto Cafe, Jalan Trunojoyo, Kota Bandung, Sabtu, 25 Maret 2017.
Menurut dia, tim sukses Basuki Tjahja Purnama pun mengalami hal itu ketika menjaring dukungan indipenden. Calon gubernur DKI tersebut diduga harus merogoh biaya sampai miliaran rupiah.
"Belum nanti biaya kampanye,"ucap dia.
Saat ini, Partai di Jabar tengah mencari teman koalisi meski sudah ada partai yang mendeklarasikan calon gubernur Jabar. Namun waktu menuju pilkada masih panjang dan masih banyak kemungkinan yang bakal terjadi.***