kievskiy.org

Pasanggiri Jadi Upaya Pelestarian Seni Sunda

PESERTA Membawakan lagu kawih sunda dalam ajang Pasanggiri Anggana Sekar Mang Koko di Pusat Kegiatan Guru (PKG) Dinas Pendidikan Kota Cimahi Jalan Dra. Djulaeha Karmita Kota Cimahi, Kamis 27 April 2017.*
PESERTA Membawakan lagu kawih sunda dalam ajang Pasanggiri Anggana Sekar Mang Koko di Pusat Kegiatan Guru (PKG) Dinas Pendidikan Kota Cimahi Jalan Dra. Djulaeha Karmita Kota Cimahi, Kamis 27 April 2017.*

CIMAHI, (PR).- Sebanyak 35 orang guru bersaing membawakan lagu kawih sunda dalam ajang Pasanggiri Anggana Sekar Mang Koko di Pusat Kegiatan Guru (PKG) Dinas Pendidikan Kota Cimahi jalan Dra. Djulaeha Karmita Kota Cimahi, Kamis 27 April 2017. Kegiatan tersebut menjadi upaya pelestarian seni tradisional sunda yang mulai punah dan tak lagi dikenal masyarakat. Lomba digelar Dharma Wanita Persatuan Unit Pelaksana Dinas Pendidikan Kota Cimahi. Kegiatan dalam rangka peringatan Hari Kartini sekaligus Hari Pendidikan Nasional 2017 dengan tema "Istri Pinilih Wanoja Perceka, Ngarojong Ngaronjatna Ajen Atikan di Kulawarga sareng Masyarakat". Peserta menyanyikan lagu Sunda sambil diiringi alat musik tradisional kecapi. Tiga judul kawih bisa dipilih para peserta untuk dibawakan yaitu 'Anggek Japati', 'Bagea Kembang Balebat', dan 'Salempay Sutra'. Ketua panitia pasanggiri, Neni Suhaeni S.Pd, MM., mengatakan, lomba digelar untuk mengajak para guru lebih mengenal dan mencintai kawih sunda. "Diluar dugaan, para peserta begitu antusias dan mengeluarkan kemampuannya," ujarnya. Menurut Neni yang merupakan Kepala SDN Cimahi Mandiri 5, pasanggiri ini bisa mengangkat kearifan lokal. "Kami menginginkan seni budaya Sunda kembali jaya di Tatar Sunda. Juga menjadi motivasi pengenalan dan upaya pelestarian kawih sunda kepada para anak didik nantinya," katanya. Salah satu peserta, Eulis Karliah, pengajar SDN Utama VI mengaku menggemari seni budaya Sunda. "Sayangnya, anak-anak jaman sekarang banyak yang tidak kenal sehingga hampir punah," ujarnya. Menurut Eulis, mengenalkan kawih atau pupuh Sunda kepada siswa perlu dilakukan secara rutin. "Dienalkan lewat dasar-dasar pupuh. Kalau dibiasakan pastinya lama-lama akan menyenangi, Kalau bukan kita sebagai orang Sunda, siapa lagi yang bakal 'ngamumule' seni budaya kita," tuturnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat