SOREANG,(PR).- Makin macetnya lalu lintas di jalan raya tidak asing lagi terjadi, sebab luas jalan di Indonesia jauh dari ideal. Seharusnya luas jalan adalah sebesar 14 persen dari luas wilayah kabupaten, kota, atau provinsi untuk menjamin kelancaran lalu lintas.
"Singapura sudah mendekati ideal yakni 12 persen. Ditambah pemerintah Singapura membangun MRT, LRT, dan moda transportasi lain sehingga tak terjadi kemacetan," kata pakar transportasi, Haris Muhammadun, dalam rapat koordinasi Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung di Hotel Sutan Raja, Selasa, 16 Mei 2017.
Nasir menambahkan, rata-rata luas jalan kabupaten/kota di Indonesia kurang dari 10 persen. "Bahkan DKI Jakarta luas jalan hanya 6,5 persen dari luas wilayahnya sehingga kemacetan tak terhindarkan," ujarnya.
Sedangkan Kabupaten Bandung dalam Perda Penyelenggaraan Perhubungan ingin mencapai luas jalan 14 persen dari luas wilayahnya. "Faktor lainnya pelayanan publik juga harus diperhatikan yakni masyarakat yang memanfaatkan transportasi umum mencapai 60 persen. Transportasi yang ideal apabila kendaraan umum mampu mengangkut banyak warga bukan angkutan umum memenuhi jalan-jalan," ujarnya dalam acara yang dihadiri Bupati Bandung Dadang M. Naser dan Ketua DPRD Kabupaten Bandung Anang Susanto.
Kabupaten Bandung, kata Haris, harus memanfaatkan pembangunan kawasan Tegalluar seluas 430 hektare yang dilakukan PT Kereta Cepat Indonesia-Cina (KCIC). "PT KCIC bukan sekadar membangun stasiun kereta cepat di Tegalluar melainkan pembangunan kawasan terpadu. Nantinya ada perumahan, kawasan bisnis, dan industri," ucapnya.
Pemkab Bandung diminta Nasir jangan terlambat dalam mengikuti irama pembangunan yang dilakukan pihak swasta. "Kami sebagai konsultan pembangunan kawasan terpadu Tegalluar sudah menyediakan berbagai fasilitas untuk transportasi umum termasuk jalan-jalan yang luas dengan enam jalur dan empat lajur," ujarnya.***