kievskiy.org

Mesin Parkir Beroperasi, Pendapatan Retribusi Naik 20 Persen

JURU parkir memperlihatkan cara kerja mesin parkir, pada mahasiswa di Jalan Tamansari, Kota Bandung, Jumat 14 Juli 2017. Uji coba mesin parkir elektronik di sejumlah titik, belum banyak digunakan masyarakat. Malah, kebanyakan warga, termasuk sejumlah juru parkir menganggap mesin parkir elektronik itu belum berfungsi.*
JURU parkir memperlihatkan cara kerja mesin parkir, pada mahasiswa di Jalan Tamansari, Kota Bandung, Jumat 14 Juli 2017. Uji coba mesin parkir elektronik di sejumlah titik, belum banyak digunakan masyarakat. Malah, kebanyakan warga, termasuk sejumlah juru parkir menganggap mesin parkir elektronik itu belum berfungsi.*

BANDUNG, (PR).- Operasional mesin parkir elektronik di Kota Bandung mulai menunjukkan dampak positif terhadap pendapatan retribusi parkir. Selama lima hari awal operasional yakni dari tanggal 17-21 Juli 2017, kenaikan pendapatan retribusi mencapai 20 persen.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung, Didi Ruswandi menyebutkan, sebelum operasional mesin parkir pendapatan retribusi parkir sekitar Rp 15 juta per hari. Setelah operasional, pendapatannya bisa mencapai Rp 18 juta per hari.

"Dari sisi potensi sebenarnya masih lebih besar lagi. Kenaikan 20% itu kan baru awal saja selama lima hari Senin-Jumat lalu. Kami butuh treatment tambahan agar bisa lebih optimal lagi," ungkapnya saat ditemui di Balaikota Bandung, Minggu, 23 Juli 2017.

Meskipun mesin parkir elektronik sudah beroperasi, dia mengakui, masih ada pengguna parkir yang enggan memanfaatkannya. Alasannya bermacam-macam, di antaranya belum memiliki kartu e-money empat bank yang sudah bekerjasama yaitu BRI, BNI, Mandiri dan bank Bjb.

Selain itu, kata Didi, masalah lain yang muncul adalah pengguna parkir membayar tidak sesuai lama parkir. Misalnya, parkir tiga jam tetapi membayar hanya satu jam.

Kawasan percontohan

Karena itu, dia mengungkapkan, awal pekan ini tim Dishub Kota Bandung akan menggodok antisipasi yang akan dilakukan agar pendapatan retribusi parkir bisa lebih optimal lagi. Rencananya akan ada kawasan percontohan operasional mesin parkir.

"Jadi di kawasan percontohan itu orang yang akan parkir mau tidak mau harus pakai kartu atau uang non tunai. Prioritas ruas-ruas jalan seperti Sudirman, Tamansari, Cihampelas, dan Badak Singa," tuturnya.

Pemilihan kawasan tersebut, berdasarkan jumlah pengguna kendaraan yang melakukan transaksi parkir menggunakan kartu. Dari lima hari pertama operasional, kawasan tersebut yang menyumbang transaksi paling banyak.

"Selama lima hari dari Senin-Jumat lalu, ada 2.000-an transaksi. Saya berharap kalau sudah diberikan treatment bisa lebih banyak lagi jumlahnya. Kami terus melakukan evaluasi karena itu kan real time bisa dilihat transaksinya di dashboard di UPT Parkir," ucap Didi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat