NGAMPRAH, (PR).- Pembongkaran lapak pedagang meninggalkan sampah yang terserak di sekitar Pasar Panorama Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Selain puing bangunan di wilayah pasar dan di Jalan Kayuambon, di lahan Terminal Lembang juga menumpuk sampah basah pedagang yang selama ini tak terangkut.
Kepala Dinas Perhubungan KBB Ade Komarudin mengatakan, Dishub akan mulai melakukan penataan di kawasan terminal setelah sisa-sisa bongkaran pedagang dibersihkan. Sejak terbakar pada 2015 lalu, para pedagang menggunakan lahan Dishub untuk berjualan. Angkutan kota pun tak bisa memasuki Terminal Lembang.
"Buat pembangunan Terminal Lembang, saya ingin dimulai tahun sekarang, 2018. Namun, penataannya belum akan maksimal. Yang penting, kami akan coba supaya angkutan itu bisa masuk ke terminal dulu," kata Ade, seusai meninjau pembongkaran lapak pedagang di lahan Terminal Lembang, Rabu, 17 Januari 2018.
Menurut dia, pembangunan Terminal lembang secara menyeluruh membutuhkan anggaran sekitar Rp 1,9 miliar. Anggaran tersebut bakal dialokasikan pada 2019.
"Estimasinya kurang lebih Rp 1,9 miliar, tapi buat tahun ini bertahap dulu. Mudah-mudahan pada 2019 bisa kami laksanakan pembangunannya," tuturnya.
Delapan trayek angkot
Kepala Bidang Teknik dan Prasarana Dishub KBB Ahmad Fauzan Azima menjelaskan, penataan Terminal lembang pada tahun ini akan dilakukan secepatnya setelah lahan Dishub bersih dari pedagang dan puing-puing bangunan. Jalan Kayuambon, kata dia, juga akan difungsikan kembali setelah pembersihan dilakukan.
"Nanti akan diposisikan seperti semula, di mana angkutan masuk ke terminal. Soalnya, sudah lama angkutan kota di Lembang ini enggak bergerak masuk ke terminal. Itu akan kami sosialisasikan kembali, biar angkot membiasakan masuk ke terminal, dengan kondisi yang baru, dengan beberapa fasilitas inti terminal," katanya.
Menurut dia, setidaknya ada delapan trayek angkot yang dapat masuk ke Terminal Lembang. Bukan tidak mungkin, Terminal Lembang juga dimasuki bus umum setelah penataan dilaksanakan.
Terkait dengan pembersihan puing dan sampah, Fauzan menyatakan perlu dikoordinasikan lebih lanjut dengan pihak-pihak terkait.