kievskiy.org

Sampah Bandung Raya Menumpuk dan Ditinggalkan, Bensin Jadi Penyebab

Antrean bak sampah truk tertahan di area masuk Tempat Pembuangan Akhir Sarimukti, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Minggu 7 November 2021. Keadaan tersebut disebabkan krisis bahan bakar minyak untuk operasional alat berat sehingga berdampak terhadap pengiriman sampah dari Kota Bandung dan sekitarnya ke TPA Sarimukti.
Antrean bak sampah truk tertahan di area masuk Tempat Pembuangan Akhir Sarimukti, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Minggu 7 November 2021. Keadaan tersebut disebabkan krisis bahan bakar minyak untuk operasional alat berat sehingga berdampak terhadap pengiriman sampah dari Kota Bandung dan sekitarnya ke TPA Sarimukti. /Pikiran Rakyat/Armin Abdul Jabbar

PIKIRAN RAKYAT - Aktivitas pengangkutan sampah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti di Desa Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat lumpuh. Kondisi itu disebabkan terhentinya operasional alat-alat berat TPA yang tak beroleh pasokan bahan bakar minyak.

Lumpuhnya aktivitas pengangkutan terjadi pada Jumat dan Sabtu 5-6 November 2021. Sejumlah truk pengangkut yang tak bisa membuang sampah ke TPA terpaksa berputar arah serta kembali ke pul masing-masing karena antrean yang begitu panjang dan mandek.

Armada pengangkutan itu juga meninggalkan kontainer atau bak berisi sampah di sepanjang ruas jalan akses TPA.

Ti dinten Jumat kamari teu dibuang, teu aya BBM-na di alat berat (Truk sudah tak bisa membuang sampah sejak Jumat kemarin lantaran alatalat berat tak dapat pasokan BBM),” kata Babin (22), sopir truk sampah Kota Bandung di tepi jalan menuju TPA Sarimukti, Minggu 7 November 2021.

Baca Juga: Belasan Motor Bodong, Miras, dan Air Softgun Diamankan Patroli Gabungan di Bandung

Babin juga salah satu sopir yang terjebak antrean panjang armada pengangkut sampah dari TPA hingga sekitar Kampung Cicadas, Desa Sarimukti.

Panjang antrean truk yang tak bisa membuang sampah tersebut mencapai sekira 5 kilometer.

Truk Babin yang saat itu sudah mencapai lokasi penimbangan pun tak bergerak. Ia akhirnya memilih meninggalkan bak berisi sampah yang diangkut dari Pasar Andir di tempat tersebut.

Ia kesal dengan kondisi itu. Soalnya, ia mesti merogoh kocek lagi untuk makan selama kendaraannya mengantre. ”Kan tuang kedah meser (Kan makan harus beli),” ucapnya.

Selain Babin, sopir-sopir truk lain juga memilih meninggalkan kontainer di badan jalan guna kembali ke pul masing-masing. Bak-bak sampah yang ditinggalkan tersebut akhirnya berangsur-angsur bisa diangkut kembali pada Minggu 7 November 2021 pukul 12.00 setelah BBM untuk alat-alat berat kembali tersedia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat