kievskiy.org

Jabar Jajal Berbagai Kerja Sama dengan Tunisia

DOHA, (PR). - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menjalani sahur pertamanya di pesawat dalam perjalanannya menuju Tunisia. Untuk memenuhi undangan dari Menteri Pembangunan, Investasi dan Kerja Sama Luar Negeri Tunisia

Aher beserta istri, Netty Heryawan, berangkat beserta rombongan Pemprov dan Kadin Jabar, pada Rabu 17 Mei 2018 dini hari dari Cengkareng. Rombongan diantaranya Asisten Ekonomi Pembangunan Pemprov Jabar, Eddy Nasution dan Ketua Kadin Jabar, Agung Suryamal Sutrisno.

Menurut rencana Aher akan diterima Menteri pada jumat 18 Mei 2018 pukul 09.00 waktu setempat. Sore harinya  courtesy call akan diterima langsung oleh Perdana Menteri Tunisia Youssef Chahed , dan pada malam hari rombongan juga akan diterima Dubes RI untuk Tunisia, Y.M. Ikrar Nusa Bakti. Agenda yang akan dibahas semuanya terkait dengan rencana kerja sama sister province antara provinsi Jawa Barat dengan Sousse dan menjajaki kemungkinan Jawa Barat berinvestasi di Tunisia.

“Ke Tunisia kita akan bahas sister province dan investasi, Ini berarti perjalanan panjang sekitar 14 jam. Waktu untuk puasa perdana akan banyak dihabiskan di pesawat, saya dan istri akan sahur pertama juga di pesawat," ujar Aher kepada Tim Humas Jabar, saat transit di Doha, Kamis 17 Mei 2018.

Langkah Jabar dalam dua tahun terakhir  yang aktif dalam menjalin kerja sama luar negeri dengan banyak mitra luar, pada akhirnya mendapat perhatian khusus dari Tunisia. Melalui suratnya beberapa waktu lalu, Tunisia mengundang Gubernur Jabar beserta Kadin Jabar untuk menjajal kerja sama investasi di negeri zaitun itu.

“Kerangka kerja sama luar negeri yang sudah dibangun sejauh ini adalah dengan skema sister province, itu memungkinkan seluruh pola kerjasama mulai ekonomi, pendidikan hingga pertanian bisa berkembang jauh, saling menguntungkan dan memiliki payung hukum yang kuat," jelas Aher.

Sementara itu, meski belum memiliki portofolio bisnis di Tunisia, namun Ketua Kadin Jabar sangat menyambut baik undangan berinvestasi di Tunisia. “Pengusaha Jabar menyambut baik undangan ini, kami nilai ini pertanda baik ada pemerintah yang progressif mengundang pengusaha. Kita akan jajaki nanti aspek kelayakannya," ujar Agung Suryamal.

Masukkan kerajinan Jabar melalui BIJB Kertajati

Kerja sama Jabar dengan Tunisia dimungkinkan juga dalam pengiriman handicraft, potensi kerajinan Jabar dapat ditawarkan untuk masuk ke Tunisia melalui gerbang BIJB Kertajati. Terkait itu, Netty Heryawan yang juga sebagai Ketua Dewan Kerajian Nasional (Daerah) Dekranasda Prov. Jabar mengatakan bahwa skema sister province sangat baik menjadikan handicraft unggulan Jabar sebagai pemanis untuk masuk ke kawasan Afrika Utara yang dikenal eksotis  itu serta cukup berkembang dalam sektor pariwisatanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat