kievskiy.org

450 Prajurit Kembali ke Tanah Siliwangi

SETELAH bertugas di wilayah perbatsan Indonesia-Malaysia, sebanyak 450 prajurit Yonif 320/Badak Putih kembali ke tanah Siliwangi.*/JOKO PAMBUDI/PR
SETELAH bertugas di wilayah perbatsan Indonesia-Malaysia, sebanyak 450 prajurit Yonif 320/Badak Putih kembali ke tanah Siliwangi.*/JOKO PAMBUDI/PR

BANDUNG, (PR).- Setelah sembilan bulan bertugas di perbatasan RI-Malaysia di Kalimantan Barat, sebanyak 450 prajurit Yonif 320/Badak Putih kembali ke tanah Siliwangi. Mereka baru saja menunaikan tugas operasi satuan tugas pengamanan perbatasan (Satgas Pamtas). Kedatangan mereka disambut Pangdam III/Siliwangi Mayor Jenderal TNI Tri Soewandono.

"Terima kasih kepada Satgas Yonif 320/BP telah melaksanakan tugas dengan baik dan berhasil, juga menunjukan dedikasi dan loyalitas yang baik serta kontribusi positif bagi terwujudnya stabilitas keamanan wilayah perbatasan RI-Malaysia di Kalimantan Barat, yang ditunjukkan dengan berbagai prestasi yang telah diraihnya," ujar Tri, saat menyambut kedatangan Satgas Pamtas Yonif 320/BP Kodam III/Siliwangi, di Lapang Kolinamil Tanjung Priuk Jakarta, Jumat 1 Maret 2019.

Hadir saat acara tersebut, Pangkolinlamil, Irdam III/Slw, para Danrem, Asrendam, para Asisten Kasdam, para Kabalak dan para Dansat Jajaran Kodam III/Siliwangi.

Sebanyak 450 anggota Yonif 320/BP Kodam III/Siliwangi, di bawah pimpinan Danyonif 320/BP Letkol Inf Imam Wicaksono melaksanakan Tugas Operasi Pamtas RI-Malaysia di wilayah Kalimantan Barat selama kurang lebih 9 bulan. Mereka mengawali masa tugas sejak 24 Mei 2018 hingga berakhirnya tugas operasi pada Jumat 1 Maret 2019.

Selama melaksankan penugasan di daerah perbatasan RI-Malaysia, wilayah Kalimantan Barat sejumlah catatan prestasi telah diraih oleh Yonif 320/BP di antaranya, menerima penyerahan secara massal 27 pucuk senjata rakitan laras panjang dan 2 pucuk senjata rakitan laras pendek, menerima penyerahan meriam lantaka berikut bubuk mesiunya, menangkap 5 orang warga Malaysia yang melakukan ilegal logging atau pembalakan liar, menggagalkan penyelundupan 4,5 ton batu antimoni ke Malaysia.

Selain itu, Yonif 320/BP juga ikut mengambil peran dalam upaya membantu mengatasi kesulitan masyarakat, seperti memprakarsai pembuatan rakit penyeberangan di Kampung Sungai Kelik, penataan lingkungan di Puskesmas Badau Kapuas Hulu, menormalisasi pasokan air bersih di Desa Kekurak dan Desa Perumbang Kecamatan Badau, serta telah membuat jembata gantung di Desa Labian Ira’ang.

Seusai menjalankan tugas, Tri menginstruksikan seluruh prajurit untuk segera melakukan pengecekan terhadap peralatan dan persenjataan serta materil lainnya yang telah digunakan selama bertugas. Hal itu diperlukan agar dapat digunakan kembali guna menunjang pelaksanaan tugas pokok selanjutnya.

Dia juga menuturkan, pengalaman yang diperoleh selama menjaga perbatasan dapat menjadi bekal untuk penugasan sekaligus pengabdian di masa yang akan datang. "Saya berharap prestasi yang telah dicapai dapat menjadi motivasi dan modal awal bagi Yonif 320/BP untuk dapat meraih prestasi-prestasi berikutnya di kemudian hari," katanya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat