kievskiy.org

Gara-gara Akses Jalan, Warga Komplek Bahagia Permai Merasa Diadu Domba

WARGA Komplek Bahagia Permai berfoto bersama pada aksi protes tentang pembangunan akses jalan dari Komplek Bahagia Asri, Kelurahan Margasari, Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung, Selasa, 12 Maret 2019. Di belakang warga tampak tembok yang diruntuhkan pihak developer dengan bantuan ormas.*/MOCHAMAD IQBAL MAULUD/PR
WARGA Komplek Bahagia Permai berfoto bersama pada aksi protes tentang pembangunan akses jalan dari Komplek Bahagia Asri, Kelurahan Margasari, Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung, Selasa, 12 Maret 2019. Di belakang warga tampak tembok yang diruntuhkan pihak developer dengan bantuan ormas.*/MOCHAMAD IQBAL MAULUD/PR

BANDUNG, (PR).- Ratusan warga di Komplek Bahagia Permai, Kelurahan Margasari, Kecamatan Buahbatu merasa diadu domba oleh developer perumahan Bahagia Asri. Kisruh ini disebabkan pembukaan akses jalan ke Perumahan Bahagia Asri dari Komplek Bahagia Permai.

Ade Mulyana (57),tokoh setempat dan juga warga RT 05, RW 05 di Komplek Bahagia Permai menyatakan kisruh ini dipicu dari penghancuran dinding pembatas dua komplek perumahan itu. Padahal Komplek Bahagia Asri sudah memiliki akses jalan dari kawasan Kiarasari.

"Rabu, 6 Maret 2019, dinding pembatas yang sengaja dibangun warga melalui urunan dirobohkan developer. Alasannya karena dinding tersebut tanahnya berdiri di tanah yang dimiliki developer, bahkan saat perobohan dinding, prosesnya dijaga oleh ormas," kata Ade ketika ditemui di salah satu rumah milik warga setempat di Jalan Bahagia Permai V, Selasa, 12 Maret 2019.

Dia menyesalkan tindakan yang dilakukan developer ini. Karena perobohan dinilai tidak atas persetujuan warga.

"Kalau yang tanda tangan izin dari warga atas pembukaan akses ini, mereka dipastikan adalah orang baru. Tetapi ternyata ada juga tanda tangan warga yang dipalsukan. Keganjilan lainnya, yang tanda tangan ini jumlahnya hanya 16 orang, sedangkan kami berjumlah sekitar 127 orang," ucapnya.

Ade juga menambahkan dengan dibuka akses jalan tersebut seolah-olah menciptakan kesenjangan sosial di kalangan warga Bahagia Permai dan Bahagia Asri. Meski komplek Bahagia Asri belum sepenuhnya selesai, namun jumlah rumahnya dipastikan jauh lebih banyak yaitu 258 unit rumah.

"Nantinya, warga Bahagia Permai tidak bisa masuk ke Bahagia Asri. Sedangkan warga Bahagia Asri bisa bebas masuk ke komplek kami. Hal ini dikarenakan untuk masuk Bahagia Asri‎ diperlukan akses khusus menggunakan kartu yang menggunakan chip," ucapnya.

Apalagi yang disesalkan adalah pada saat pembangunan perumahan baru tersebut sering melewati jalan di RT 05 di Bahagia Permai. Padahal akses tersebut bukan buatan developer Bahagia Permai tetapi dari hasil iuran warga setempat pula.

Selain itu kata Ade, ada oknum dari RW setempat yang memperkuat alasan penghancuran tembok dan penggunaan akses jalan ini. "Kami sampai membuat mosi tidak percaya kepada RW, baik RW sebelumnya dan RW yang sekarang. Yang sebelumnya inisialnya W, yang sekarang BS," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat