kievskiy.org

68 Warga Jabar di Wamena Dipulangkan Rabu Ini

PENGUNGSI asal Wamena, Papua yang diangkut menggunakan pesawat Hercules tiba di Lanud Pattimura, Ambon, Maluku, Rabu, 2 Oktober 2019. Sebanyak 81 pengungsi eksodus tersebut transit selama satu malam di Ambon sebelum melanjutkan perjalanan dengan pesawat yang sama menuju Lanud Hasanuddin - Makassar, Lanud Ahmad Yani - Semarang, Halim Perdanakusuma - Jakarta dan Lanud Husein Sastranegara - Bandung. Mereka kembali ke daerah asal masing-masing pascakerusuhan di Wamena.*/ANTARA FOTO
PENGUNGSI asal Wamena, Papua yang diangkut menggunakan pesawat Hercules tiba di Lanud Pattimura, Ambon, Maluku, Rabu, 2 Oktober 2019. Sebanyak 81 pengungsi eksodus tersebut transit selama satu malam di Ambon sebelum melanjutkan perjalanan dengan pesawat yang sama menuju Lanud Hasanuddin - Makassar, Lanud Ahmad Yani - Semarang, Halim Perdanakusuma - Jakarta dan Lanud Husein Sastranegara - Bandung. Mereka kembali ke daerah asal masing-masing pascakerusuhan di Wamena.*/ANTARA FOTO

BANDUNG,(PR).- Sebanyak 68 warga Jawa Barat yang merantau di Wamena, Papua, rencananya akan dipulangkan ke Jabar pada Rabu, 9 Oktober 2019. Mereka akan menggunakan pesawat terbang komersial menuju Jakarta.
 
Jumlah 68 warga tersebut terdiri dari warga Kabupaten Garut sebanyak 18 orang, Kab. Majalengka (2 orang), Kab. Sukabumi (7), Kota Bandung (4), Kab. Bandung (4), Kab. Kuningan (2), Kab. Tasikmalaya (5), Kab. Sumedang (8), Kab. Subang (8), Kab. Purwakarta (3), Kota Bogor (4), dan Kab. Indramayu (3).

"Rencananya Selasa, 8 Oktober 2019, tapi ada perubahan jadi Rabu, 9 Oktober 2019, pakai dua pesawat," kata Kepala Dinas Sosial Jawa Barat Dodo Suhendar kepada Pikiran Rakyat, Senin, 7 Oktober 2019.

Dodo berharap, mereka yang memilih pulang bisa mendapatkan fasilitas untuk modal kerja setelah kembali ke tempat asalnya.

"Untuk pemberdayaan sepulang dari Papua, akan kami usulkan kepada Pak Gubernur untuk mendapatkan modal bantuan," ujar Dodo.

Selain melakukan inventarisasi warga Jabar, tim dari Dinas Sosial juga sudah memberikan laporan kepada gubernur terkait kondisi pengungsi di Sentani maupun Wamena.

"Alhamdulillah (pengungsi) sehat. Ada partisipasi bantuan dari masyarakat Jabar di (berbagai wilayah) Papua, terutama makanan bagi mereka yang mengungsi," ujar Dodo.

Perwakilan berada di Sentani

Saat ini, perwakilan Dinas Sosial yang di antaranya diwakili oleh Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Dinsos Jabar Enok Komariah dan kasinya masih berada di Sentani, Jayapura, ditambah dengan hadirnya Jabar Quick Response, dan tim dari Baznas.

"Minggu pagi kemarin, tim Baznas dengan JQR sudah gabung di Sentani. Dengan ketua forum Paguyuban Sunda Ngumbara untuk teknis kepulangan warga Jabar. Kemudian ke pengungsian ketemu warga dan rencananya akan video call dengan bapak gubernur," kata dia.

Sementara itu, 68 orang yang dipulangkan ke tempat asalnya itu merupakan bagian dari total seribu lebih warga Jabar yang ada di Papua.

Kurang lebih seribu warga Jabar itu memiliki beragam pekerjaan, mulai dari PNS, TNI/Polri, pedagang, hingga sopir.

Sebagai mayoritas, warga yang bertahan baik di Kota Wamena maupun Papua itu menyesuaikan imbauan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, yang menyebutkan bahwa warga tak perlu eksodus keluar Wamena.

Sebelumnya, Sabtu, 5 Oktober 2019, sebanyak 174 warga asal Jabar sudah keluar dari Wamena. Kurang lebih seratus orang di antaranya sudah pulang dengan swadaya, sisanya masih mengungsi di Sentani Jayapura.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat