kievskiy.org

Konsep Kesejahteraan Anak Dibahas dalam Konferensi Internasional

DIREKTUR SEAMEO CECCEP, Dwi Priyono (kiri) dan perwakilan asal Selandia Baru memegang cenderamata dalam pembukaan konferensi internasional bertemakan kesejahteraan anak di Bandung, Kamis, 17 Oktober 2019.*/CECEP WIJAYA/PR
DIREKTUR SEAMEO CECCEP, Dwi Priyono (kiri) dan perwakilan asal Selandia Baru memegang cenderamata dalam pembukaan konferensi internasional bertemakan kesejahteraan anak di Bandung, Kamis, 17 Oktober 2019.*/CECEP WIJAYA/PR

BANDUNG, (PR).- South East Asian Ministers of Education Organization Center for Early Childhood Care Education and Parenting (SEAMEO CECCEP) bekerja sama dengan Tanoto Foundation dan Universitas Ahmad Dahlan menyelenggarakan konferensi Internasional dengan tema kesejahteraan anak.

Mengusung tema “The 1st International Conference on Early Childhood Care Education and Parenting (ICECCEP) : Navigating Practices, Strategy and Approach of Children Well-being in the Industrial Revolution 4.0 Era”, konferensi yang dihadiri para tenaga kependidikan dan periset dari berbagai negara ini digelar di Bandung, Kamis-Jumat, 17-18 Oktober 2019.

Direktur SEAMEO CECCEP, Dwi Priyono mengatakan, aspek yang termasuk dalam konsep ‘kesejahteraan anak’ adalah kesejahteraan materi, tempat tinggal dan lingkungan, pendidikan, kesehatan, dan kualitas kehidupan sekolah. “Banyak akademisi dan praktisi yang sudah melakukan pengumpulan data terkait dengan isu ini. Namun belum banyak yang diekspos dan diimplementasikan dalam bidang pendidikan," katanya, Kamis, 17 Oktober 2019.

Untuk itu, SEAMEO CECCEP menggelar konferensi ini dengan tujuan untuk mengungkap data-data dan pengetahuan baru serta menciptakan pemahaman yang lebih sempurna terhadap kesejahteraan anak. Konferensi ini diperuntukkan bagi semua penggiat pendidikan anak usia dini dan parenting khususnya dalam mengisi era revolusi industri 4.0.

Dwi menerangkan, konferensi internasional terselenggara berkat dukungan dari Tanoto Foundation dan Universitas Ahmad Dahlan serta mitra lainnya. “Konferensi internasional ini diikuti hampir 150 orang peserta dan presenter dari dalam maupun luar negeri’, ujarnya. Perwakilan yang hadir di antaranya berasal dari Indonesia, Kamboja, Timor Leste, Tiongkok, Jepang, bahkan Selandia Baru dan Inggris.

Konferensi internasional yang berlangsung selama dua hari ini secara resmi dibuka oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang diwakili Sekretaris Direktorat Jenderal PAUD dan Dikmas, Dr. Wartanto. Konferensi internasional ini menghadirkan para ahli di bidang PAUD dan parenting dari berbagai macam latar belakang dan asal negara. 

Sejumlah ahli bidang PAUD dan parenting  tersebut antara lain; Dr. Kasiyarno, M.Hum (Universitas Ahmad Dahlan), dr. Sri Kusuma Hartani (Tanoto Foundation); Dr. Amelia Maika (World Bank Indonesia),  Prof. Lynn Ang, Ph.D dari University College of London-Institute of Education,  Associate Profesor Marek Tesar, Ph.D (Auckland University),  Associate Profesor  Chiaki Miwa (Hiroshima University Jepang) dan Maki Hayashikawa dari UNESCO Bangkok. 

Turut hadir dalam pelaksanaan kegiatan pada hari kedua, Direktur Jenderal (Dirjen) PAUD dan Dikmas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia (RI) , Haris Iskandar.  Dirjen PAUD dan Dikmas akan menyampaikan materi mengenai penguatan PAUD sebagai dukungan untuk mewujudkan kesejahteraan anak.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat