kievskiy.org

Bandara Husein Sastranegara Diminta Tutup, Pengamat: Memberi Obat Tanpa Tahu Penyakit

 BANDARA Husein Sastranegara.*/DOK. PR
BANDARA Husein Sastranegara.*/DOK. PR

BANDUNG, (PR).-  Pengamat Penerbangan Alvin Lie menilai adanya permintaan DPRD Jabar kepada pemerintah untuk menutup Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, sebagai bandara komersial, dinilai bukan tindakan yang kurang bijak. Alvin menganalogikan permintaan itu seperti memberikan obat tanpa tahu penyakit.

Seperti diberitakan PRFM News, Sabtu, 26 Oktober 2019, menurut Alvin, semestinya DPRD mencari akar permasalahan yang menyebabkan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kabupaten Majalengka, menjadi sangat sepi. 

“Saya sangat sesalkan para pembuat kebijakan memberikan obat tanpa tahu penyakitnya apa, kalau memang mau BIJB mau ramai, harus dicari tahu dulu apa yang membuat BIJB ramai, bukan malah menyalahkan karena ada Bandara Husein, BIJB jadi sangat sepi,” ujar Alvin saat On Air di Radio PR FM 107,5 News Channel, Jumat, 25 Oktober 2019. 

Selain itu, kata Alvin, DPRD pun mesti melihat perspektif pengguna jasa penerbangan dan penyelenggara penerbangan. Dikarenakan, meskipun beberapa penerbangan sudah dipindahkan pun tidak lantas menjadikan BIJB Kertajati menjadi ramai.

“Kita harus  melihat juga perspektif pengguna jasa penerbangan, dan juga penyelenggara penerbangan, faktanya kan sudah beberapa bulan ini Bandara Husein hanya boleh melayani pesawat baling-baling yang dipindahkan semua ke BIJB, itu pun tidak bertahan lama karena penumpangnya sedikit, airline menutup, menghentikan layanannya,” katanya menambahkan.

Ambisi politik

Alvin menuturkan, adanya permintaan DPRD untuk menutup bandara Husesin dinilai hanya ambisi politik semata. Karena penutupan tersebut, tidak akan menjadi jaminan para pengguna jasa akan pindah ke BIJB Kertajati. 

“Lantas kemana pengguna jasa dari Bandung larinya? Ya ke Soekarno–Hatta atau Halim Perdanakusuma. Kalau nanti Bandara Husein ditutup, tidak ada jaminan larinya ke BIJB, larinya akan ke Soeta atau Halim, apakah itu bijak? Justru itu menyulitkan rakyat sendiri, hanya untuk mengejar ambisi politik. Saya kira harus realistis, dibedah dulu permasalahnya apa, apalagi perkiraan akhir tahun, Jalan layang Cikampek berfungsi, perjalanan Jakarta-Bandung akan lebih cepet, lebih deket ke Jakarta dari pada ke BIJB,” tuturnya

Kaji ulang akses ke Kertajati

Maka dengan itu, kata Alvin, pihak terkait meski mengkaji ulang terkait akses menuju Kertajati dan lingkungan bandara yang dinilai akan menjadi faktor pendukung ramainya bandara BIJB tersebut. 

“Akses ke kertajati, sarana angkutan umumnya, ada tidak taksi, kereta, karena jaraknya jauh, kemudian lingkungan di bandara Kertajati, apakah sudah ada hotel, tempat liburan dan tempat belanja. Bandara bukan sekedar tempat naik turun pesawat, tapi harus ada lingkungan, kalau lingkungannya belum jadi, susah juga kan. Jadi lebih baik dipelajari dulu permasalahannya apa, dan selalu berorientasi pada memenuhi rakyat, bukan hanya sekedar memuaskan ambisi politik,” tuturnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat