kievskiy.org

Drainase yang Tersumbat di Area Proyek Kereta Cepat di Rancaekek Sudah Dibersihkan

WAKIL Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Bandung Cecep Suhendar menunjukan saluran drainase warga yang tersumbat dan terpotong oleh lokasi proyek KCIC di Kecamatan Rancaekek beberapa waktu lalu. Dengan urukan setinggi 8 meter yang mengelilingi dan tersumbatnya saluran tersebut, wilayah langganan di Rancaekek terancam banjir dua kali lebih besar dibandingkan biasanya pada musim hujan tahun ini.*/HANDRI HANDRIANSYAH/PR
WAKIL Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Bandung Cecep Suhendar menunjukan saluran drainase warga yang tersumbat dan terpotong oleh lokasi proyek KCIC di Kecamatan Rancaekek beberapa waktu lalu. Dengan urukan setinggi 8 meter yang mengelilingi dan tersumbatnya saluran tersebut, wilayah langganan di Rancaekek terancam banjir dua kali lebih besar dibandingkan biasanya pada musim hujan tahun ini.*/HANDRI HANDRIANSYAH/PR

SOREANG, (PR).- Mengantisipasi ancaman banjir di wilayah Rancaekek, Kabupaten Bandung, China Railway Group Limited (CREC) mengklaim telah membuat saluran drainase baru yang melintasi lokasi proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). CREC juga telah membenahi dan menormalisasi sejumlah saluran drainase warga yang sebelumnya sempat terutup oleh urukan tanah galian proyek.

Juru bicara CREC untuk proyek KCJB Seksi 2 KM 152, Budianto mengatakan, pihaknya bahkan memperlebar saluran drainase warga yang saat ini berada dalam lokasi proyek. "Saluran yang sekarang masuk dalam lokasi kami, telah diperlebar sampai dua meter dan dikeruk sehingga kedalamannya juga mencapai dua meter lebih," ujarnya.

Budianto mengakui, aktivitas pengurukan di lokasi proyek memang sempat menutup titik sambung saluran di sekitar pagar lokasi proyek. Namun saat ini tanah yang menutupi saluran tersebut sudah dibersihkan sehingga salurannya kembali lancar.

"Setelah masuk ke saluran yang kami buat di dalam lokasi proyek, aliran air diarahkan kembali ke saluran awal di sisi lain di luar lokasi proyek. Dengan begitu akhirnya air kembali ke tempat semula di mana warga biasa mengalirkannya yaitu ke sawah-sawah di sekitar lokasi proyek," kata Budianto.

Tak hanya di dalam proyek, Budianto menegaskan bahwa pihaknya juga akan segera memperlebar saluran di luar sampai dua meter dan mengeruknya sampai kekedalaman sampai tiga meter. Dengan langkah itu, ia yakin bahwa urukan tanah setinggi delapan meter di dalam lokasi proyek tidak akan berpengaruh terhadap ancaman banjir di pemukiman warga sekitar.

Selain itu, kata Budianto, CREC tidak akan tutup mata terhadap kondisi warga di sekitarnya. Kepedulian itu ditunjukan dengan menyiagakan alat berat untuk mengeruk sampah dari dalam saluran drainase warga di luar lokasi proyek.

Begitu juga permasalahan Sungai Cikeruh yang notabene luapannya selalu menjadi salah satu faktor utama pemicu banjir rutin di kawasan Rancaekek. "Kemarin kami ikut membantu pengerukan Sungai Cikeruh, karena kami mendapat informasi bahwa tiga tahun terakhir sungai itu selalu menjadi penyebab banjir. Sekarang sudah kami perlebar dan perdalam sungai tersebut," ucap Budianto.

Seperti diberitakan sebelumnya, Komisi D DPRD Kabupaten Bandung telah menerima keluhan dari warga Kecamatan Rancaekek terutama di wilayah yang menjadi langganan banjir. Urukan di lokasi proyek KCJB yang mencapai ketinggian selapan meter dan hampir rata dengan permukaan atap rumah warga serta tertutupnya saluran drainase di samping pagar proyek dikhawatirkan memicu ancaman banjir dua kali lebih besar di daerah tersebut.***

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat