kievskiy.org

BPBD Cimahi Pantau Potensi Banjir Terkait Kehadiran Proyek Kereta Cepat Indonesia-China

KENDARAAN terjebak banjir yang menggenang Jalan Jende­ral Amir Mahmud, Kota Cimahi, Minggu 11 November 2018.*/DOK. BPBD CIMAHI
KENDARAAN terjebak banjir yang menggenang Jalan Jende­ral Amir Mahmud, Kota Cimahi, Minggu 11 November 2018.*/DOK. BPBD CIMAHI

CIMAHI, (PR).- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cimahi mulai bersiap menghadapi musim hujan. Personel disebar untuk memantau daerah yang berpotensi bencana.

Kepala Pelaksana BPBD Cimahi Nanang, didampingi Kasi Kedaruratan dan Logistik Emir Faisal Harahap dan Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Cimahi Rezza Rivalsyah Harahap  mengatakan hal itu, Kamis 31 Oktober 2019.

"Walaupun di lapangan masih ada yang mengalami kekurangan air karena curah hujan belum merata, tapi (BPBD Cimahi) harus mulai bergerak untuk kesiapan menghadapi hujan," ujarnya.

Sesuai Surat Keputusan Gubernur Jabar dan Surat Keputusan Wali Kota Cimahi status siaga darurat kekeringan berakhir Kamis 31 Oktober 2019.

Potensi bencana pada musim hujan terutama banjir dan longsor tersebar di sejumlah wilayah di Cimahi. Sesuai pemetaan, banjir langganan terutama terjadi di Kelurahan Cigugur Tengah, Kelurahan Cipageran, serta RW 1-2 Kelurahan Melong.

"Di 3 titik tersebut, bencana banjir berulang setiap hujan. Untuk titik lain munculnya bencana sering temporer dengan penyebab spesifik seperti tanggul jebol, kirmir ambrol, dan lainnya," ucapnya.

Surutnya air di wilayah Melong cukup lambat. Hal itu disebabkan saluran sungai mengalir menuju wilayah Kabupaten Bandung dengan lebar saluran belum optimal.

"Pemkot Cimahi masih terus berupaya mengentaskan banjir Melong secara optimal, tentunya bekerja sama dengan daerah lain," ucapnya.

BPBD Cimahi bakal turun ke Kelurahan Melong memantau kawasan untuk melihat potensi banjir tahun ini.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat