kievskiy.org

Cibiru Butuh Banyak Septic Tank Komunal

KETUA Forum Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Cibiru yang juga Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Asep Wawan (kanan) bersama Lurah Pasirbiru Adad Mujahidin (kemeja putih) meninjau langsung proyek sepic tank komunal di Kampung Babakan Desa RT 05 RW 01 Kel. Pasirbiru Kec. Cibiru Kota Bandung dalam rangka mendukung Kota Bandung 100% ODF (Open Defecation Free atau terbebas dari buang air sembarangan)*/RETNO HERIYANTO/PR
KETUA Forum Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Cibiru yang juga Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Asep Wawan (kanan) bersama Lurah Pasirbiru Adad Mujahidin (kemeja putih) meninjau langsung proyek sepic tank komunal di Kampung Babakan Desa RT 05 RW 01 Kel. Pasirbiru Kec. Cibiru Kota Bandung dalam rangka mendukung Kota Bandung 100% ODF (Open Defecation Free atau terbebas dari buang air sembarangan)*/RETNO HERIYANTO/PR

BANDUNG, (PR).- Penanganan masalah lingkungan melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan dari perusahaan (CSR) Kota Bandung sulit tercapai. Sedikitnya dibutuhkan 50 Septic Tank komunal di setiap kelurahan untuk wujudkan Kota Bandung 100% ODF (Open Defecation Free) atau terbebas dari buang air sembarangan seperti dicanangkan WHO.

Demikian diungkapkan Ketua Forum Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Cibiru Asep Wawan, saat meninjau pembangunan Septic Tank komunal di 6 titik Kelurahan Pasirbiru, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung. “Tahun 2020 hanya tinggal satu bulan setengah lagi, tapi untuk menjalankan program kewilayahan lewat program TJSL CSR belum ada satupun yang dilaksanakan,” ujar Asep Wawan, Rabu, 6 November 2019, di Kampung Babakan Desa RT 05 RW 01 Kelurahan Pasirbiru, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung.

Padahal menurut Asep, sejumlah program yang dicanangkan memiliki potensi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, seperti halnya pembangunan Septic Tank komunal. “Namun hingga kini pembangunan Septic Tank komunal masih mengandalkan anggaran DAU Bankel (dana alokasi umum bantuan kelurahan), yang setiap kelurahan hanya mampu diserap empat hingga enam proyek sepic tank,” ujar Asep Wawan.

Khusus untuk mendukung program Kota Bandung 100% ODF, menurut Asep, sedikitnya di setiap kelurahan membutuhkan 50 hingga 70 Septic tank komunal. “Terutama di kawasan padat penduduk maupun yang berdekatan dengan aliran sungai seperti di wilayah Cisurupan yang banyak aliran sungai dan masyarakat langsung membuang hajat ke sungai,” ujar Asep.

Sementara Lurah Pasirbiru Adad Mujahidin membenarkan bahwa masyarakat saat ini sangat berharap pada dukungan pendanaan untuk pembangunan penataan lingkungan dan kesehatan. “Seperti halnya pembuatan Septic Tank yang baru dilakukan melalui program Kotaku baru mampu dibuat dua unit,” ujar Adad.

Kendala di lapangan selain masalah pendanaan, menurut Adad, juga masalah lahan untuk dijadikan Septic Tank. “Tidak semua lahan strategis untuk dibuatkan Septic Tank karena kontur tanah di beberapa wilayah berada di posisi tebing,” ujar Adad.

Khusus untuk program DAU Bankel, pembangunan Septic Tank lebih diarahkan ke wilayah yang berdekatan dengan aliran sungai Cipariuk. Untuk satu unit Septic Tank yang dibangun diharapkan dapat menampung 10 hingga 20 KK (kepala keluarga) bahkan lebih.

Secara terpisah, Camat Cibiru Didin Dikayuana membenarkan bahwa untuk mendukung program pemerintah bebas buang air besar sembarangan (BAB) atau Open Defecation Free (ODF) di wilayah Cibiru masih menemui banyak kendala. Selain minim partisipasi masyarakat, juga minim lahan di pemukiman padat untuk dibuatkan Septic Tank komunal,” ungkap Didin Dikayuana.

Diungkapkan Didin, di wilayah Cibiru hingga kini program 100 persen Open Defecation Free baru tercapai 78,33%. Dengan rincian untuk wilayah Kelurahan Cipadung 67%, Palasari (73%), Pasir biru (85%), dan Cisurupan (89%).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat