CIMAHI, (PR).- Sejumlah titik saluran drainase maupun badan sungai masih dipenuhi sampah dan sedimentasi di Kota Cimahi. Hal itu membuat genangan masih terjadi meski penanganan banjir sementara terus dilakukan.
Genangan saat hujan turun di antaranya terjadi di Jalan Jend Amir Mahmud, Jalan Daeng Muhammad Ardiwinata-Cihanjuang, serta Jalan Mahar Martanegara.
Menurut Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Cimahi, M Nur Kuswandana, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya penanganan sementara banjir di Kota Cimahi.
"Sebetulnya kami sudah lakukan sedimentasi sebelum musim hujan dan perbaikan drainase bersamaan dengan dinas lain. Memang airnya terlalu deras, ditambah sumbatan di salurannya, air jadi tidak tertampung," ujarnya, Kamis 28 November 2019.
Baca Juga: Viral Banjir di Bandung karena Kasur, Satgas Citarum Harum Ungkap Fakta Soal Sampah Besar
Luapan air dari drainase ke jalan raya juga disebabkan belum dilakukannya pelebaran saluran Sungai Ciputri dan pembuatan embung di Cigugur Tengah. Sejumlah kendala menghinggapi proyek penuntasan banjir tersebut.
"Sampai sekarang belum ada progres pelebaran sungai dan pembuatan embung di Cigugur Tengah, itu karena warga meminta harga terlalu tinggi untuk lahannya. Sedangkan kami mengacu hasil appraisal," katanya.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Cimahi mengklaim pengerjaan revitalisasi drainase memberi dampak positif. "Memang masih ada genangan tapi dalam waktu singkat sudah bisa langsung surut. Kondisi ini sudah cukup siginifikan dalam progres penanganan banjir," ujar Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kota Cimahi Wilman Sugiansyah.
Penyebab banjir di Cimahi juga akibat penumpukan sampah di saluran. Diharapkan masyarakat membantu pembersihan sampah di saluran drainase. "Mohon juga masyarakat agar tak buang sampah sembarangan, karena sampahnya menumpuk di drainase," tandasnya.***