kievskiy.org

Nina Herlina Cerita Bupati dengan 200 Istri Hingga Fase Getir Dewi Sartika sebagai Menak

GURU Besar Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran Prof Dr Nina Herlina MS memaparkan sejarah Raden Dewi Sartika dalam kegiatan berjudul Panglawungan Wanoja Caringin, Ngaguar Sumanget Ibu Dewi Sartika Pikeun Wanoja Kiwari, berlangsung di Aula Kelurahan Caringin, Jalan Besi, Kota Bandung, Kamis, 5 Desember 2019.*
GURU Besar Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran Prof Dr Nina Herlina MS memaparkan sejarah Raden Dewi Sartika dalam kegiatan berjudul Panglawungan Wanoja Caringin, Ngaguar Sumanget Ibu Dewi Sartika Pikeun Wanoja Kiwari, berlangsung di Aula Kelurahan Caringin, Jalan Besi, Kota Bandung, Kamis, 5 Desember 2019.* /SATIRA YUDATAMA/PR

PENGURUS Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga, dan anggota karang taruna yang perempuan heboh, saat Guru Besar Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran Prof Dr Nina Herlina MS menyebutkan ada Bupati Bandung zaman dulu, (sebelum masa kemerdakaan Republik Indonesia) yang memiliki 200 istri.

Perangkat kelurahan, terutama yang laki-laki tersenyum simpul setelah mendengar ucapan Nina tersebut, seakan-akan ingin beroleh kesempatan beristri banyak.

Tersirat gambaran kedudukan perempuan di balik kisah Bupati Bandung zaman dulu yang punya istri banyak.

Baca Juga: Dewi Sartika dan Kapten Muslihat Jadi Usulan Nama Alun-alun Kota Bogor

Dulu, perempuan berusia sekitar 12 tahun sudah mesti menjalani pingitan (persiapan menikah) , sulit bersekolah, apalagi berkarier. Jasa sejumlah pahlawan mengubah keadaan itu, mengangkat derajat sosial perempuan.

Selain RA Kartini, ada tokoh-tokoh lain yang membawa perubahan bagi derajat perempuan, di antaranya Raden Dewi Sartika.

Sejarawan Nina bertindak sebagai narasumber dalam gelar wicara berjudul Panglawungan Wanoja Caringin, Ngaguar Sumanget Ibu Dewi Sartika Pikeun Wanoja Kiwari, berlangsung di Aula Kelurahan Caringin, Jalan Besi, Kota Bandung, Kamis, 5 Desember 2019. Nina memaparkan riwayat kehidupan Raden Dewi Sartika sejak lahir hingga meninggal.

Baca Juga: Pemikiran dan Pengalaman Dewi Sartika, Aktualkan Semangatnya dan Jangan Hanya Dikenang

Dalam pemaparan Nina, terdapat fase getir kehidupan Raden Sartika yang merupakan anggota keluarga kalangan menak Sunda. Ayah Raden Dewi Sartika bernama Raden Rangga Somanagara yang merupakan Patih Bandung.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat