kievskiy.org

Bandung Miliki Banyak Potensi Radikalisme, Raja: Jadi Ancaman di 2020, Paham Dihembuskan Masif Melalui Media Sosial

DISKUSI publik "Potensi Gerakan Radikalisme di Tahun 2020" yang digelar Federasi Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Pasundan di Kampus Unpas Jalan Dr Setiabudi Bandung, Minggu 26 Januari 2020 petang.*
DISKUSI publik "Potensi Gerakan Radikalisme di Tahun 2020" yang digelar Federasi Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Pasundan di Kampus Unpas Jalan Dr Setiabudi Bandung, Minggu 26 Januari 2020 petang.* /NURYANI/PR

PIKIRAN RAKYAT - Potensi gerakan radikalisme diprediksi terus berkembang pada 2020 ini, termasuk di Bandung.

Pada 2019 saja, setidaknya ada 11.800 konten radikal yang teridentifikasi dan dilakukan takedown oleh Kominfo. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan tahun 2018 yang mencapai 10.449 konten.

Hal tersebut terungkap dalam diskusi publik "Potensi Gerakan Radikalisme di Tahun 2020" yang digelar Federasi Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Pasundan di Kampus Unpas Jalan Dr Setiabudi Bandung, Minggu 26 Januari 2020 petang.

Baca Juga: Digadang-gadang Jadi Wagub DKI, Riza Patria: Tak Lakukan Lobi-lobi Khusus, Ini Era Digital

Hadir sebagai pembicara Kasubid Kewaspadaan dan Deteksi Dini Kesbangpol Kota Bandung Ridwan Herianto, akademisi dan penggiat pendidikan Mansurya Manik, dan Ketua Karang Taruna Kota Bandung Andri Gunawan.

Kasubid Kewaspadaan dan Deteksi Dini Kesbangpol Kota Bandung Ridwan Herianto menuturkan radikalisme saat ini telah berubah. Salah satu yang membahayakan adalah anarkisme.

Baca Juga: Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 pada 2021, Berikut 6 Venue yang Bakal Jadi Saksi Perhelatan Bola Dunia Tersebut

"Jadi ternyata sekarang berubah, sekarang muncul apa yang disebut anarkis. Ini yang harus diperhatikan. Karena sebetulnya ini membahayakan," katanya.

Menurut dia, Kota Bandung tidak bisa lepas dari isu nasional karena lokasinya bersinggungan dengan ibu kota. Hal inilah yang bisa menimbulkan potensi radikalisme.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat