PIKIRAN RAKYAT - Menyebar informasi melalui aplikasi obrolan yang menyebutkan, bahwa seorang anak-anak mengalami buta mata sebelah setelah terbentur bandul lato-lato atau nok-nok. Untuk di Kota Bandung, Dinkes Kota Bandung maupun Pusat Pelayanan Keselamatan Terpadu/PSC 119 belum beroleh laporan perihal kasus cedera akibat terbentur bandul lato-lato.
Kendati demikian, para orangtua di Kota Bandung perlu lebih intensif dalam membimbing dan mengawasi anaknya. Kepala Dinkes Kota Bandung Anhar Hadian mengatakan, kasus cedera dampak bermain sangat spesifik.
"Sejauh ini, laporan yang masuk ke Dinkes tidak spesifik seperti itu," ucap Anhar, Kamis, 12 Januari 2023.
Dalam ranah kesehatan, Anhar mengimbau, perlu kehati-hatian saat memainkan mainan seperti lato-lato. Dia percaya, apa pun bentuk permainan memuat nilai manfaat.
"Namun, apabila memainkan secara berlebihan bisa malah menimbulkan bahaya. Demikian pula, saat usia yang memainkan tak sesuai," ucap Anhar.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bandung Uum Sumiati mengatakan, pengawasan dan bimbingan orangtua atas anak merupakan hal paling penting. Saat yang memainkan belum terampil, bandul lato-lato berisiko membentur tangan, bahkan wajah.
Pihaknya mengaku segera mengajak para orangtua agar lebih intensif mengawasi dan membimbing anak masing-masing.
Baca Juga: Laga Persib vs Bhayangkara FC Mundur Sehari, Potensi Kerawanan Jadi Alasan
"Kami segera ajak para orangtua, paling tidak melalui unggahan di akun media sosial DP3A Kota Bandung," ucap Uum.