kievskiy.org

Warga Sekitar Sekolah Darussurur Cimahi Minta Pemerintah Pikirkan Solusi Banjir Berulang

Warga di sekitar Sekolah Darussurur Cimahi minta pemerintah pikirkan solusi banjir berulang.
Warga di sekitar Sekolah Darussurur Cimahi minta pemerintah pikirkan solusi banjir berulang. /Pikiran Rakyat/Ririn Nur Febriani

PIKIRAN RAKYAT - Warga sekitar SD, SMP dan SMK Plus Darussurur ikut terendam banjir di Kampung Panyaweuyan, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi. Banjir kerap menerjang kawasan tersebut terutama saat hujan dengan intensitas tinggi, kondisi tersebut sudah berlangsung bertahun-tahun.

"Sering banjir, terutama tiap hujan besar," ujar Zazuli (53), warga setempat yang ditemui pada Selasa, 9 Mei 2023. Hujan mengguyur kompleks sekolah Darussurur dan permukiman sekitar sepanjang Senin, 8 Mei 2023 malam. Air merendam kawasan tersebut dengan ketinggian 70-80 cm.

"Tinggi air di dalam rumah ada sekitar sepinggang orang dewasa, lah," katanya.

Jika hujan tiba, dia biasanya langsung mengevakuasi barang-barang di dalam rumah. Namun, kejadian banjir kemarin tidak terantisipasi sebelumnya sehingga sejumlah barang rusak.

Baca Juga: Kader Partai Demokrat Jawa Barat Ramai-Ramai Mundur, Anak Umuh Muchtar Pamit dari Grup WhatsApp

"Kemarin enggak sempat naikin mesin cuci dan kulkas, jadi ya dibiarkan saja terendam dan sekarang rusak. Rumah kebetulan ada lantai 2, jadi sempat nunggu di atas dulu," ucapnya.

Menurut dia, banjir di kawasan tersebut dipicu derasnya hujan dan saluran air yang kecil.

"Memang hujannya lebat sehingga airnya banyak. Selain itu, saluran air disini kecil dan tidak mampu menampung air. Surutnya lumayan lama, biasanya 1-2 jam setelah hujan tapi tadi dari semalaman baru surut sekitar subuh," sebutnya.

Selain itu, saluran air mengalami penyempitan terutama saat memasuki kawasan pabrik di dekat permukiman tersebut.

"Salurannya jadi sempit di dekat pabrik, jadi air balik lagi ke permukiman dan sekolah. Sudah lapor juga ke kelurahan, pernah protes ke pabrik bahkan sejak tahun 2007 lah. Tapi ya memang belum ada upaya lain. Katanya, kejadian banjir kemarin karena mesin pompa di saluran air untuk menyedot air yang menggenang hanya berfungsi 1 unit," tuturnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat