kievskiy.org

Stok Beras di Bandung Aman Jelang Ramadhan 2024, Waspadai Pekan Pertama dan Ketiga

Ilustrasi. Ketersediaan pangan di Bandung aman menjelang Ramadan 1445 Hijriah.
Ilustrasi. Ketersediaan pangan di Bandung aman menjelang Ramadan 1445 Hijriah. /Antara/Yudi

PIKIRAN RAKYAT - Ketersediaan 12 pangan strategis di Kota Bandung aman menjelang Ramadan 1445 Hijriah. Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, ketersediaan sejumlah komoditas pangan tersebut lebih banyak ketimbang kebutuhan.

Kepala DKPP Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar, mengolah data ketersediaan pangan di Bulog, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), pasar tradisional, grosir atau distributor.

"Kami pun mengolah data dari rumah potong hewan untuk daging sapi maupun kerbau. Membandingkan dengan kebutuhan, ketersediaan 12 pangan lebih besar," ucap Gin Gin, Jumat, 8 Maret 2024.

Berikut ketersediaan pangan di Kota Bandung per 5 Maret 2024.

  • Beras: 4.550 ton
  • Daging sapi dan kerbau: 92 ton
  • Daging ayam: 177,4 ton
  • Telur ayam: 283,5 ton
  • Jagung: 11,4 ton
  • Bawang merah: 139,1 ton
  • Bawang putih: 38,6 ton
  • Cabai merah: 25,7 ton
  • Cabai rawit: 34,6 ton
  • Gula pasir: 299,2 ton
  • Minyak goreng: 702,1 ton.

Data prognosis Pangan Kota Bandung untuk Maret dan April 2024, ketersediaan tiap-tiap pangan itu memenuhi kebutuhan, bahkan surplus.

Kendati demikian, pihaknya tetap intens berkoordinasi dengan para pemangku kepetingan untuk memastikan ketersediaan memenuhi kebutuhan, termasuk menjelang dan selama Ramadan.

Menurutnya, langkah antisipasi masih merupakan hal penting. Apalagi, permintaan berbagai komoditas pangan meningkat menjelang Ramadan maupun Idulfitri.

"Salah satu langkah antisipasi, kami mengarahkan pedagang di Kota Bandung untuk menyiapkan tambahan 10 persen dari jumlah stok biasanya," ucap Gin Gin.

Permintaan meningkat pada pekan pertama

Pada kesempatan terpisah, Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono mengatakan, biasanya peningkatan permintaan berbagai komoditas pangan terjadi pada pekan pertama dan ketiga Ramadan. Pada masa itu, masyarakat belanja pada waktu hampir bersamaan.

Bambang berpesan kepada jajarannya agar mengantisipasi kecenderungan masyarakat tersebut. "Mesti mampu memproyeksikan (peningkatan) kebutuhan masyarakat, dan bisa mengantisipasi," ucap dia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat