PIKIRAN RAKYAT - Sekolah Menengah Atas (SMA) maupun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah mengumumkan hasil pleno akhir Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024-2025. Beberapa pendaftar harus kecewa karena di antara mereka tidak memenuhi kualifikasi zonasi di tahap pertama PPDB tersebut.
Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey T Machmudin mengatakan, bagi mereka yang tidak diterima di sekolah negeri jangan berkecil hati. Menurut Bey, banyak sekolah swasta yang bagus untuk menjadi tempat menuntut ilmu.
"Masih ada sekolah swasta banyak yang baik jadi silakan (daftar)," ujarnya saat meninjau persiapan rapat pleno di SMAN 3 dan SMAN 5 Kota Bandung, Rabu, 19 Juni 2024.
Dikatakan Bey, dalam proses PPDB tahap pertama 2024, masih saja ada pihak-pihak yang mencari kesempatan agar panitia melanggar aturan demi bersekolah di sekolah negeri.
"Jadi saya memberikan penguatan (pada sekolah yang mau pleno), pertama sesuai aturan jangan takut ada ancaman atau apapun.Kalau ada, beritahu kami. Kami akan berikan pendampingan. Jadi kami ingin tahun ini jadi yang terbaik, artinya sesuai aturan," kata Bey.
SMAN 3 dan SMAN 5 Kota Bandung sudah berkomitmen hanya menerima 36 kursi setiap kelas.
Dalam prosesnya, sekolah aktif dalam memverifikasi ke lapangan terlebih jika ada domisili yang tidak wajar. Makanya mereka perlu pleno terakhir untuk memastikan hasil verifikasi lapangan terakhir.
Diakui Bey, indikasi titipan masih banyak, tapi panitia memegang komitmen karena sudah tandatangan pakta integritas.
"Mereka sampaikan begitu, kami gak mau dipecat. Nitip ada. Ke saya juga ada yang nitip. Tapi sampai saya aja tapi ya udah setop enggak ke mana-mana. Kalau SDM ada kecurangan sudah ada kecurangan, bagaimana kita akan ada SDM yang baik. Dari awal kita ajari kecurangan, gimana mau dapet seterusnya selalu mengakali," ucapnya.