kievskiy.org

Rumah di Gang Sempit Cimahi Viral Usai Diisi 18 KK, Pemilik: Kami Sudah Tinggal Sejak 1982

Pemerintah setempat mendatangi rumah Sri Aminah yang viral setelah diketahui rumah setapak itu diisi 46 jiwa.
Pemerintah setempat mendatangi rumah Sri Aminah yang viral setelah diketahui rumah setapak itu diisi 46 jiwa.

PIKIRAN RAKYAT - Sebuah rumah di Kampung Cisurupan, Jalan Encep Kartawiria RT 2 RW 7, Kelurahan Citeureup, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi mendadak jadi sorotan karena diduga menampung banyak penghuni di dalamnya. Rumah milik Sri Aminah ini diketahui dihuni oleh 18 Kepala Keluarga (KK) yang setara dengan 46 jiwa.

Akses menuju rumah milik Sri Aminah bahkan hanya bisa melalui gang sempit yang cukup untuk pejalan kaki saja sehingga kendaraan bermotor harus bergantian melintas. Rumah berukuran sekitar 70m2 ini terdiri dari dua lantai dengan kondisi bangunan yang sederhana dan telah dibagi menjadi beberapa sekat untuk memisahkan setiap anggota keluarga.

Informasi mengenai rumah yang dihuni puluhan orang ini tentunya menarik perhatian aparat setempat. Lurah Citeureup, Rusli Sudarmadi bersama petugas Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan pengurus RT/RW, kemudian mengonfirmasi hal ini. "Kami datang untuk mengecek rumah yang viral karena dihuni 18 KK atau setara 46 jiwa," ujarnya.

Menurut Rusli, hasil pengecekan terkini menunjukkan bahwa terdapat 14 KK atau 36 jiwa yang masih menghuni rumah tersebut. "Kondisi rumah memang benar adanya, dihuni banyak orang. Saat ini, ada 14 KK atau 36 jiwa yang masih tinggal di sini. Sementara 4 KK atau 12 jiwa sudah pindah, ada yang mengontrak rumah di satu RT, di Cipageran, dan ada juga yang pindah ke luar Kota Cimahi," jelasnya.

Rusli menjelaskan bahwa data ini terungkap saat proses pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih Pilkada Serentak 2024. Petugas mencatat ada 34 jiwa yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). "Data yang dilaporkan petugas adalah sesuai kenyataan. Dari 46 jiwa penghuni, 34 orang memiliki hak pilih," ungkapnya.

Rusli juga menegaskan bahwa keluarga-keluarga ini masuk dalam kategori keluarga prasejahtera dan telah menerima bantuan dari pemerintah. "Melihat jumlah KK dan kondisi sehari-hari mereka, keluarga ini termasuk keluarga prasejahtera dan sudah mendapatkan bantuan sesuai kondisi mereka," tambahnya.

Pemilik Rumah Kaget

Sang pemilik rumah, Sri Aminah merasa terkejut dengan kedatangan banyak orang ke kediamannya. "Kaget, tidak menyangka bakal ramai. Anak-anak juga marah karena viral, awalnya karena didata untuk Pilkada," ujarnya.

Sri menjelaskan bahwa rumah tersebut dihuni oleh dirinya beserta anak, cucu, buyut, dan keluarga adiknya. Mereka bekerja sebagai tukang parkir, pedagang keliling tahu bulat, pengamen, dan pekerjaan serabutan lainnya. "Kami sudah tinggal di sini sejak 1982. Rumah ini dibagi, bagian belakang untuk ibu dan anak-cucu, depan untuk keluarga adik, dan lantai atas dihuni oleh tiga orang," katanya.

Dengan ruang yang terbatas, aktivitas di rumah pun ikut terbatas. Mereka harus bergantian menggunakan satu kamar mandi yang ada dan tidak memiliki kamar tidur pribadi. "Tidur paling berdempetan di ruang tengah karena memang sempit," ucapnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat