kievskiy.org

Milenial, Yuk Pahami Literasi Finansial!

ILUSTRASI.*/DOK. CANVA
ILUSTRASI.*/DOK. CANVA

SEBAGAI generasi milenial yang melek informasi, tentunya Sobat Belia sudah tidak asing lagi dengan kata literasi. Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), secara ringkas, literasi merupakan kemampuan individu dalam mengolah informasi dan pengetahuan untuk kecakapan hidup. Menjadi pribadi yang cakap dan pandai dalam mengerjakan berbagai hal tentunya merupakan sesuatu yang penting bagi tiap milenial.  

Era milenial ini dipenuhi oleh generasi muda yang berada dalam masa transisi, dimana dirinya beralih dari ketergantungannya pada orang tua menuju ‘kemandirian’, termasuk didalamnya kemandirian secara finansial atau keuangan. Nah, dalam tahapan ini, literasi finansial merupakan suatu hal yang cukup penting untuk dimiliki seseorang.  Tapi Sobat Belia tahu enggak? Di dalam tahap ini ternyata masih banyak anak muda yang belum dapat mengelola keuangan dengan baik, lho. Kira-kira, apa ya penyebabnya? Yuk kita bahas sama-sama! 

Beberapa penelitian mengenai keuangan pada generasi muda menyebutkan bahwa, ternyata, tingkat pengetahuan dan gaya hidup itu mempengaruhi perilaku dan pengambilan keputusan keuangan itu sendiri lho, Sobat Belia! Braunstein dan Welch (2002) dalam jurnalnya yang berjudul “Financial Literacy: An Overview of Practic, Research and Policy” menyebutkan bahwa, semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang, maka efektifitas pengambilan keuangannya juga akan tinggi. Tapi, seperti apa realitanya sekarang? 

Premature affluence

Sobat, pernah enggak sih kamu berada dalam sebuah kondisi, dimana kamu memiliki banyak uang dan secara mendadak ingin membeli ini, itu, pokoknya segala sesuatu yang kamu inginkan, deh. Saat mendapatkan uang diawal bulan, pasti uang tersebut langsung dipakai untuk belanja dan memenuhi segala kebutuhan yang berkaitan dengan fun, food, fashion atau nonton film keluaran terbaru di bioskop? Terus, tau-tau uangmu habis, dan diakhir bulan, kamu hanya makan sama mie instan, deh. Sobat Belia yang “anak kost” atau “anak rantau” pasti can relate.

Nah, jangan salah. Kondisi atau perilaku tersebut punya istilah, lho. Premature affluence namanya. Dr. Ratna Candra Sari dan Prof. Suyanto yang merupakan Dosen Fakultas Ekonomi UNY dan Founder dari generasicerdaskeuangan.com mengemukakan bahwa, premature affluence merupakan perilaku boros yang dilakukan oleh seseorang saat ia mendapatkan sumber daya keuangan. Untuk para remaja, biasanya hal ini ditandai dengan perilaku pemenuhan kebutuhan secara berlebihan. Coba Sobat bayangkan, betapa borosnya seseorang yang tidak memiliki literasi finansial? Pasti akan keteteran sekali dalam mengelola keuangan.

Literasi finansial

Ditengah pola konsumsi yang seenak udelnya, memahami literasi finansial tentunya menjadi sebuah hal yang serius bagi Sobat Belia. Seseorang yang paham betul mengenai literasi finansial akan sangat memikirkan skala prioritas, rencana jangka panjang dan berbagai kemungkinan dan risiko lain yang kedepannya enggak akan diketahui seperti apa. Yang harus digaris bawahi, masalah literasi ini berkaitan dengan pemahaman dan aplikasi dari pemahaman itu sendiri ya, Sobat Belia. 

Banyak orang yang mengira, literasi finansial atau literasi keuangan ini hanya berkaitan dengan produk perbankan. Namun sebenarnya enggak hanya itu kok! Literasi finansial ini berkaitan dengan bagaimana kita menggunakan pengetahuan yang kita miliki dalam membuat keputusan terkait keuangan. Nah, sekarang... kira-kira, bagaimana sih, cerminan seseorang yang memiliki literasi secara finansial? 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat