kievskiy.org

5 Waktu Terlarang untuk Minta Maaf, dari Menangis hingga Mengajukan Pertanyaan

Ilustrasi meminta maaf.
Ilustrasi meminta maaf. /Pexels Pexels

PIKIRAN RAKYAT - Terkadang seseorang menjadi sering minta maaf bahkan untuk sesuatu yang bukan salahnya.

Bila Sobat Belia menyadari bahwa memiliki kebiasaan sering meminta maaf, maka sebaiknya perlu dipikirkan kembali.

Sebab tak sedikit orang yang mendapati diri secara refleks meminta maaf tanpa benar-benar tahu mengapa.

Baca Juga: Trump Berterima Kasih pada Xi Jinping atas Transparansi Tiongkok terhadap Virus Corona

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Reader's Digest, seorang pakar etiket dan pendiri Golden Rules Gal bernama Lisa Mirza Grotts menyebutkan bahwa refleks minta maaf ini mungkin lebih merugikan dibandingkan membawa hal baik.

Penelitian menunjukkan bila terus mengatakan 'maaf' membuat terdengar lemah dan kurang dihormati oleh rekan-rekan.

Bahkan dalam beberap situasi mungkin membuat Sobat Belia mengambil tanggung jawab untuk hal yang seharusnya tidak dilakukan.

Baca Juga: 3 Pengobatan Herbal Sederhana untuk Kulit Mulus Bebas Jerawat

Untuk mengatasinya, gantilah kata 'maaf' dengan 'terima kasih' sehingga terlihat lebih positif, kuat, dan terkendali.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat