PIKIRAN RAKYAT – Setiap orang memiliki preferensi yang berbeda-beda soal menjalin suatu hubungan. Ada yang merasa gelisah ketika masih sendiri, tapi ada juga orang yang memilih untuk tetap sendiri karena enggan terikat dengan orang lain.
Mengapa orang memilih untuk menjadi single? Ada banyak alasan yang membuat mereka untuk mengambil keputusan tersebut. Misalnya baru saja mengakhiri hubungan yang istimewa, atau belum menemukan sosok yang tepat untuk dijadikan sebagai pendamping.
Pasalnya menjalani suatu hubungan memang tidak semulus yang dibayangkan,. Seringkali kita diperhadapkan dengan hal-hal yang menyakitkan didalamnya. Namun, kenyataannya kita memegang kendali atas kisah romantis yang dijalani bahkan lebih dari apa yang dipikirkan.
Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Psychalive, berikut beberapa tantangan internal yang membuat seseorang memilih untuk sendiri, dan enggan terperangkap dalam kisah romantis:
Baca Juga: Hari Jomlo Sedunia: 7 Alasan Kamu Harus Bangga dan Bahagia Jadi Orang Lajang
Pertahanan
Kebanyakan orang yang mengalami luka dalam hubungan akan menciptakan sikap defensif kepada orang lain, bahkan meningkatkan rasa kebencian. Dinamika yang menyakitkan itu menyebabkan seseorang memasang tembok atau memandang dunia melalui filter yang dapat memengaruhi kita secara negatif sebagai orang dewasa.
Adaptasi ini bisa membuat kita lebih protektif dan tertutup. Sehingga saat menjadi dewasa dan masuk dalam hubungan, kita bisa menolak menjadi terlalu rentan atau mengecewakan orang terlalu mudah.
Pola tidak sehat
Saat berada dalam pertahanan, seseorang cenderung memilih pasangan yang kurang ideal bahkan memilih seseorang yang tidak tersedia secara emosional. Oleh karena itu, sering kali kita menyalahkan pasangan atas hubungan yang gagal dan merasa sakit hati atas penolakan berulang.
Baca Juga: Pesta Lajang Berlebihan, Pengantin Lahirkan Bayi Kerdil