PIKIRAN RAKYAT - Izin pemerintah akan menjadi penentu kelanjutan kompetisi Liga Indonesia (BRI Liga 1, Liga 2, dan Liga 3) musim 2022/2023, setelah tragedi Kanjuruhan, 1 Oktober 2022. Liga 1 akan menjadi patokan. Apabila liga kasta teratas itu bisa berjalan baik, maka kompetisi lain juga akan bergulir kembali.
Sebelumnya, pada akhir pekan lalu, FIFA, lewat surat elektronik, telah memastikan tidak akan menjatuhkan sanksi untuk Indonesia terkait tragegi Kanjuruhan. Bahkan, FIFA akan memberi asistensi untuk pembenahan tata kelola sepak bola Indonesia. Presiden Joko Widodo mengatakan jika FIFA dan AFC, bersama Pemerintah Indonesia akan membentuk Tim Transformasi Sepak Bola Indonesia.
Dalam surat tersebut tertulis lima poin penting yang ditekankan FIFA. Mulai dari standar keamanan stadion, protokol dan prosedur kepolisian serta steward, interaksi sosial, jadwal pertandingan, serta pendamping dan pembanding. Diperkirakan, pada akhir Oktober atau awal November nanti, perwakilan FIFA dan AFC akan datang ke Indonesia untuk berdiskusi dengan pemerintah.
Selain itu, FIFA meminta agar jadwal pertandingan sepak bola di Indonesia diubah. Laga hanya digelar pada Sabtu dan Minggu. Selain itu, kick off tidak boleh lewat dari pukul 17.00.
Penjadwalan ulang waktu pertandingan itu bertujuan untuk menghindari risiko tertentu. Jadwal pertandingan harus konsisten. Terkait izin pemerintah, merupakan hasil pertemuan manajer Liga 1 secara daring.
Rapat dihadiri jajaran komisaris dan direksi, termasuk Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam tragedi Kanjuruhan.
Baca Juga: Polresta Malang Sampaikan Permohonan Maaf Tragedi Kanjuruhan: Mohon Ampun Kami Kepada-Mu Ya Rabb
Semua klub hadir dalam pertemuan ini. Direktur Operasional LIB, Sudjarno dalam siaran persnya mengatakan, agenda pertemuan manajer itu menghasilkan beberapa kesimpulan. Salah satunya soal lanjutan kompetisi musin ini.