PIKIRAN RAKYAT – Timnas Denmark datang ke Qatar dengan skuad yang mumpuni, baik dari segi pertahanan, tengah, dan striker.
Pelatih Tim Dinamit, julukan Timnas Denmark, Kasper Hjulmand hampir jarang mengubah skema formasi timnya usai meraih statistik sempurna di babak kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa, dengan rincian 1 kali kalah dan 9 kali menang dari total 10 pertandingan.
Timnas Denmark tercatat juga menjadi tim yang subur di babak kualifikasi dengan memasukkan 30 gol dan hanya 3 kali kemasukan. Shots on target, hampir mencapai 75 persen dan penguasaan bola di setiap rata-rata pertandingan sekitar 65 persen. Ini bukti, kejeniusan Hjulmand dalam meracik timnya.
Hjulmand selalu konsisten menggunakan formasi 4-3-3 jika bermain di kandang, dan formasi 4-2-3-1, atau 3-4-2-1 jika bermain tandang. Bek sejajar, 2 gelandang bertahan diplot bersama 2 winger – dan striker goal getter, sudah menjadi skema utama yang dibangun Kasper Hjulmand selama babak kualifikasi Piala Dunia 2022.
Baca Juga: 10 Pemain Terbaik yang Tampil di Piala Dunia 2022, Ada Dua Pemain Muda
Berdasarkan analisis Pikiran-Rakyat.com, jika Kasper Hjulmand bermain dengan formasi 4-3-3, pola penyerangan menjadi lebar di kedua sisi sayap. Formasi ini Hjulmand terapkan pada laga kontra Timnas Moldova di Grup F kualifikasi Piala Dunia 2022.
Laga tersebut berhasil dimenangkan Denmark 4 gol tanpa balas. Formasi 4-3-3 gaya sepak bola Timnas Denmark sangat sulit ditembus dan setiap pergerakan lawan dikunci terutama di lini tengah yang dikomandoi Christian Eriksen.
Dari Christian Eriksen, permainan Timnas Denmark akan melebar ke posisi flank. Pada sejumlah pertandingan awal kualifikasi, dua posisi flank konsisten diisi oleh Martin Braithwaite dan Yussuf Poulsen – walaupun tak jarang Braithwaite dan Poulsen juga berotasi menjadi goal getter.
Selama babak kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa tersebut, Hjulmand juga selalu menempatkan gelandang pengangkut air seperti Andreas Skov OIsen, Thomas Delaney, dan Pierre-Emile Hojbjerg.