kievskiy.org

Perebutan Juara Ketiga Minim Euforia, Maroko dan Kroasia Terapkan Cara Berbeda

Ilustrasi euforia skuad Maroko.
Ilustrasi euforia skuad Maroko. /REUTERS/IBRAHEEM AL OMARI REUTERS/IBRAHEEM AL OMARI

PIKIRAN RAKYAT - Hujan mengguyur Rabat, Rabu 14 Desember 2022 malam. Berbeda dengan malam-malam sebelumnya sejak Piala Dunia 2022 digelar, suasana ibu kota Maroko itu tampak lengang. Tidak ada atmosfer kegembiraan, apalagi pesta pora menyambut kemenangan Maroko.

Malam itu, Singa Atlas harus mengubur impiannya melaju ke partai puncak setelah dihentikan juara bertahan Prancis yang mengalahkan mereka 2-0 pada pertandingan semifinal Stadion Al Bayt, Qatar.

Suasana muram juga terjadi di Zagreb, ibu kota Kroasia. Hal itu karena runner-up Piala Dunia 2018 di Rusia itu harus mengubur harapannya melaju ke partai puncak usai dikalahkan Argentina 0-3 di Stadion Lusail, Selasa 13 Desember 2022.

Meskipun sama-sama kalah, seluruh anggota skuad Maroko dan Kroasia masih bertahan di Qatar. Walaupun sudah lama diusulkan untuk tidak digelar dengan berbagai pertimbangan, FIFA masih belum mau meniadakan pertandingan play-off perebutan peringkat ketiga.

Baca Juga: Fakta dan Statistik Timnas Maroko di Piala Dunia, Tak Pernah Kalah dan Kebobolan hingga Babak Semifinal

Maroko dan Kroasia pun masih harus memainkan laga pelipur lara ini di Stadion Khalifa Internasional, Sabtu 17 Desember 2022, pukul 22.00.

Menurunnya adrenalin dan atmosfer persaingan menjelang pertandingan play-off tergambar dari suasana dan pernyataan kedua kubu yang tidak menggebu-gebu lagi.

Pelatih Maroko Walid Regragui misalnya. Dia memastikan, pada pertandingan melawan Kroasia hanya akan menampilkan pemain yang selama turnamen jarang mendapatkan kesempatan bermain.

“Saya ingin memberikan kesempatan kepada pemain yang tidak memiliki banyak menit bermain untuk bisa menunjukkan apa yang dapat mereka lakukan. Ini akan menjadi tantangan mental buat kami,” kata Regragui seperti dikutip SportsMax, Kamis 15 Desember 2022.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat