kievskiy.org

Pele: Legenda Pencetak 1.000 Gol, Anggap Uang Bukan Segalanya

Legenda sepak bola Brasil, Pele.
Legenda sepak bola Brasil, Pele. /Instagram @pele

 
 
PIKIRAN RAKYAT - Edson Arentes do Nascimento alias Pele, 82 tahun, tutup usia di Brasil pada Kamis 29 Desember 2022 waktu setempat.
 
Ia dikabarkan mencetak 1000 gol dalam perjalanan kariernya sebagai pemain sepak bola.
 
Kala pesepak bola terkenal saat ini bergelimang harta, Pele justru menyebut uang bukan segalanya.
 
Pada 19 November 1969, Santos bertanding melawan Vasco da Gama dalam turnamen Piala Roberto Gomes Petrosa.
 
 
Pele mencetak gol penalti dan membawa Santos menang 2-1. Hari itu, sejarah tercipta oleh Pele karena ia disebut mampu mencetak 1000 gol dan menerima penghargaan bola emas. ‎
 
Koran berbahasa Belanda, De Volkskrant, pada 21 November 1969 mengutip catatan ‎seorang jurnalis olahraga Brasil terkait gol-gol Pele.
 
Gol perdana sang legenda tercipta kala klub yang dibelanya, Santos, bersua Corinthians dalam laga persahabatan. Sayangnya, tanggal atau waktu pertandingannya tak disebutkan.
 
"Dia kemudian menerobos pertahanan dan memasukkan bola di antara kaki kiper."
 
 
Santos menang telak 7-1. Gol ke-100 terjadi pada 31 Juli 1958, Santos menghadapi Komersial.‎
 
"Pele menerobos dan menembak tinggi".
 
Gol ke-200, 13 Juni 1959 di Hanover sewaktu Santos mengalahkan Niedersachsen.
 
Pele membuat hattrick saat itu. Gol keduanya menjadi golnya yang ke-200.
 
 
Gol ke-300, Mei 1960 saat pertandingan seleksi Brasil melawan Internazionale dari Milan. Hasilnya 2-2.
 
Kedua gol Brasil dicetak Pele. Gol ke-400, 21 Juni 1961 di Athena, Santos mengalahkan AEK 1-0.
 
Gol tunggal kala itu merupakan gol ke-400 Pele. Gol ke-500, 5 September 1962, Santos vs Botafago 5-0. Gol ke-600, 22 Agustus 1963 (Piala Brasil), Santos vs Botafogo 1-1.
 
Gol ke-700, 18 April 1965. Gol ke-800 (1967). Gol ke-900 (10 November 1968).
 
Rekor gol itu sulit diulangi atau didekati pemain lain. Pele terbilang pemain yang setia bermain di Brasil kendati banyak tawaran uang bernilai besar dari luar negeri.
 
"Saya orang Brasil dan itulah mengapa saya bermain di Brasil. Uang bukanlah segalanya dalam hidup," kata Pele sebagaimana dikutip De Volkskrant.
 
Sir Stanley Rous, Presiden FIFA pada 1966 mengatakan, Pele merupakan  seorang pesulap keajaiban sepak bola.
 
"Seorang pria yang mampu mengangkat olahraga ini di atas kebanyakan orang lain. Kami membutuhkan orang-orang seperti Pele dan untungnya kami memiliki mereka dan selama itu sepak bola akan tetap menjadi olahraga terbesar," kata Stanley dalam pemberitaan De Nieuwe Limburger, 21 November1969. ‎
 
Alf Ramsey, manajer Tim Inggris kala menjadi juara Piala Dunia 1966 juga memiliki kesan tersendiri terhadap sang maestro.
 
"Pele adalah dan akan selalu menjadi salah satu yang terhebat dari yang terhebat," ujarnya.  
 
Karena terkenal, nama sang mestro bahkan dilekatkan dalam nama produk minuman.
 
De Tijd De Maasbode pada 19 Agustus 1961 dengan mengutip ‎ majalah Football Association News menyebutkan merek kopi baru telah muncul di pasaran dengan  menyandang nama Pele.
 
Kekuatan Pele adalah pada permainan sepak bola indahnya. Permainan si kulit bundar bukan hanya berkutat tentang  taktik dan strategi kering pelatih. Ada kebebasan para pemain sehingga melahirkan keindahan dalam gerak menggiring bola, umpan hingga membobol jala gawang lawan.
 
"Pele dan generasinya adalah anak-anak kultur Samba. Bagi mereka, bola adalah pesta. Seperti dalam pesta, mereka seakan boleh sesuka-sukanya bermain bola. Segala kekuatan dan patokan-patokan sistem diterobosnya. Bola dihayatinya tidak hanya dengan olah pikir dan kekuatan kaki, tetapi dengan perasaan dan emosi," tulis Sindhunata dalam bukunya, Bola Di Balik Bulan Catatan Sepak Bola Sindhunata.
 
Buktinya permainan cantik nan bebas Brasil bersama Pele membawa Tim Samba meraih Piala Dunia 1958 di Swedia. Prestasi itu kembali ditorehkan pada Piala Dunia lainnya.
 
Legenda sepak bola indah itu kini telah berpulang kala permainan sepak bola saat ini semakin dipenuhi taktik dan strategi pelatih yang cenderung kering dan mencegah kebebasan pemain mengolah bola.
 
Namun, permainan indah ala Pele tak pernah mati dan terus mengilhami pesepak bola kini. Bermain cantik dan tetap meraih kemenangan.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat