PIKIRAN RAKYAT – Chief Executive Officer (CEO) PSIS Semarang, Yoyok Sukawi menyayangkan peristiwa anarkis yang terjadi di ranah sepak bola belakangan ini, termasuk soal pertandingan BRI Liga 1.
“Saya selaku CEO PSIS menyayangkan apa yang terjadi belakangan ini. Sepak bola harusnya membawa kebahagiaan, persaudaraan dan sikap saling respect,” kata Yoyok, dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Antara.
Yoyok pun menambahkan bahwa segala bentuk tindakan kekerasan pada saat dan usai pertandingan sepak bola berlangsung sangat tidak dibenarkan. Dia pun berharap agar peristiwa demikian tidak terulang lagi terutama pada kompetisi BRI Liga 1.
“Kami dan tentu semua penikmat sepak bola Indonesia berharap kejadian kekerasan di lingkup sepak bola tidak terjadi kembali,” ujarnya.
Baca Juga: 107 Orang Diamankan Usai Aksi Unjuk Rasa dan Perusakan Kantor Arema FC
Terkait dengan rentetan insiden tersebut, Yoyok mengajak para suporter untuk tetap tertib baik saat pertandingan berlangsung maupun ketika berakhir, sehingga tidak mengganggu jalannya pertandingan.
“Ayo datang ke stadion dengan tertib, mendukung dengan tertib, dan pulang dengan tertib. Hapus itu kekerasan supaya jalannya Liga 1 tidak terganggu,” tutur Yoyok.
“Saya juga mendorong supaya pemerintah, PSSI, klub, serta suporter duduk bersama untuk mewujudkan sepak bola Indonesia yang bermartabat dan penuh kebahagiaan,” ujarnya menambahkan.
Sebelumnya, pada pekan ke-20 BRI Liga 1, terjadi insiden pelemparan batu ke arah bus yang ditumpangi oleh para pemain dan ofisial Arema FC usai melangsungkan pertandingan menghadapi PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo.