kievskiy.org

Hanya Dihukum Ringan, FIFA Melihat Peran Krusial Indonesia bagi Masa Depan Sepak Bola Dunia

Ketua PSSI Erick Thohir di Kantor FIFA pada Kamis 6 April 2023.
Ketua PSSI Erick Thohir di Kantor FIFA pada Kamis 6 April 2023. /Twitter Erick Thohir

PIKIRAN RAKYAT - Pengamat sepak bola nasional Mohamad Kusnaeni atau Bung Kus menilai pemberian sanksi administrasi ringan oleh Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) terhadap Indonesia menunjukkan pengakuan FIFA bahwa Indonesia adalah negara penting dan krusial bagi masa depan sepak bola secara global.

Ia bersyukur FIFA hanya menjatuhkan sanksi administrasi ringan pascabatalnya Piala Dunia U-20.

"Sanksi ringan ini juga menunjukkan pengakuan FIFA bahwa Indonesia adalah negara penting. Dengan sekitar 190 juta penggemar sepak bola dan umumnya fanatik, FIFA menyadari peran krusial Indonesia bagi masa depan sepak bola secara global," ujarnya dalam keterangan yang diterima Pikiran-Rakyat.com, Jumat, 7 April 2023.

"Bagi FIFA, masa depan sepak bola ada di Asia dan selanjutnya Afrika. Maka, posisi Indonesia dengan ratusan juta penggemar sepak bolanya yang militan adalah aset yang harus dijaga dan dirawat secara hati-hati," ujarnya menambahkan.

Baca Juga: Roundup: Mobil Mewah 'Adu Tojos' di Depok, Sopir Pajero Telanjang Dada hingga Pelat Nomor Diduga Palsu

Indonesia sempat terancam sanksi berat imbas dicabutnya status tuan rumah Piala Dunia U20 2023 karena muncul suara penolakan terhadap tim Israel. Menurut Bung Kus, bukan sebab itu FIFA mencabut status tuan rumah Indonesia.

Menurut Bung Kus, FIFA melihat Indonesia serius untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U20. Hanya saja terdapat faktor yang membuat FIFA akhirnya mencabut status tuan rumah yaitu infrastruktur.

"Bagi saya, ini menunjukkan FIFA paham terhadap apa yang terjadi di balik dinamika persiapan Piala Dunia U-20 yang akhirnya batal digelar di Indonesia. FIFA melihat bahwa Pemerintah Indonesia sebetulnya serius mempersiapkan diri," katanya.

"Indonesia tidak pernah menolak dan mengembalikan mandat kepada FIFA. Hanya saja, FIFA yang menganggap Indonesia belum siap menjalankan peran sebagai tuan rumah. Itu dua hal yang berbeda," ujarnya.

Baca Juga: POPULER HARI INI: AG dan Air Matanya di Pengadilan hingga Mahfud MD Soal Perdagangan Orang

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat