PIKIRAN RAKYAT - Kemenangan 2-0 Indonesia atas Kirgistan di laga perdana babak penyisihan Grup F Asian Games 2023 Hangzhou, Cina patut diacungi jempol. Apalagi Indonesia turun bertanding dengan kekuatan pemain pelapis yang masih berusia muda.
Seperti diketahui jika Timnas Garuda Muda terkendala dengan masalah pemain. Sang pelatih Indra Sajfri tidak bisa membawa skuat terbaiknya karena ada penolakan dari klub dan masih ada pemain yang sakit serta cedera sehingga belum bisa bergabung. Indonesia saat ini berkekuatan hanya 20 pemain saja, dengan rentang usia antara 16-23 tahun.
Bukan karena berkekuatan pemain muda saja, pengamat sepakbola nasional Akmal Marhali pun menilai yang luar biasa lawan yang dihadapi Timnas U-24 ini bukan tim sembarangan. Kirgistan secara peringkat FIFA memiliki rangking jauh di atas Indonesia, yakni 97 FIFA. Berbanding jauh dengan Indonesia yang saat ini masih bertengger di 150 FIFA.
"Tentu ini jadi catatan positif untuk menghadapi laga berikutnya. Karena Kirgistan ini bukan lawan sembarangan, mereka memiliki peringkat 97 FIFA, sementara kita masih di 150. Jadi ini patut diacungi jempol dan disyukuri," ungkapnya di Jakarta, Selasa, 19 September 2023.
Dengan hasil ini, Timnas membuka peluang untuk menembus babak "16 Besar". Timnas tinggal petik satu kemenangan lagi atas Taiwan di laga berikutnya pada Kamis, 21 September 2023.
"Tentu ini hasil cukup bagus di tengah kendala nonteknis yang dihadapi Timnas. Sebab, jika di laga berikutnya Timnas bisa menang lagi, maka Timnas setidaknya sudah menyamai dua Asian Games terakhir. Itu pun dulu dengan kekuatan skuat terbaik," katanya.
Meski menang di laga perdana, Akmal mengatakan jika Timnas tidak boleh tinggi hari. Pasalnya ada dua pertandingan lagi yang dinilai juga akan menentukan. Pemain, ujarnya, harus bisa tetap menunjukkan penampilan maksimal karena mereka datang untuk menunjukkan prestasi dan setara dengan tim-tim Asia lainnya.
"Hugo Samir yang mencetak gol kedua berusaia 17 tahun, dan banyak pemain muda lainnya. Meski secara regulasi kelahiran 1994, tapi kami ingin memberikan pengalaman pertandingan internaisonal lebih banyak untuk pemain muda. Saya berterima kasih kepada para pemain di klub untuk menyerahkan pemainnya kepada kami. Kualitas Timnas ini merupakan gambaran dari bagusnya kompetisi yang dibuat oleh federasi," tukasnya.