kievskiy.org

Penggunaan VAR di Piala Dunia U-17 akan Berpengaruh Pada Pemakaian di Liga 1 2023/2024 Paruh Kedua

Ketua Umum PSSI Erick Thohir menjelaskan rencana penggunaan VAR dalam Liga 1 di SUGBK, Senayan, Jakarta, Selasa 10 Oktober 2023. Piala Dunia U-17 akan menjadi bagian dari pelatihan VAR bagi wasit Liga 1
Ketua Umum PSSI Erick Thohir menjelaskan rencana penggunaan VAR dalam Liga 1 di SUGBK, Senayan, Jakarta, Selasa 10 Oktober 2023. Piala Dunia U-17 akan menjadi bagian dari pelatihan VAR bagi wasit Liga 1 /Wina Setyawatie PSSI

PIKIRAN RAKYAT - Penggunaan video assistant referee (VAR) dalam Piala Dunia U-17 2023 dinilai akan berpengaruh dengan kesiapan pemakaian VAR di paruh kedua Liga 1 musim 2023/2024. Seperti yang direncanakan sebelumnya, Liga 1 akan menggunakan asisten wasit video ini mulai Februari 2024.

PSSI pun menurut Ketua Umum Erick Thohir terus mematangkan persiapan tersebut. Nantinya, para wasit Liga 1 yang nantinya bertugas mengoperasikan VAR akan belajar dari penggunaan VAR di Piala Dunia U-17 nanti.

"Penggunaan VAR di Piala Dunia U-17 itu sama sistem yang kita akan pakai di Liga. Pelatihan pertama sudah dilakukan, nah, untuk fase kedua untuk Piala Dunia U-17 akan kita ambil lagi. Para wasit akan kita ikutsertakan karena ini training terbagus sebab bersamaan dengan Piala Dunia," ucapnya kepada wartawan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta, Selasa, 10 Oktober 2023.

Setelah Piala Dunia U-17, baru akan masuk pelatihan fase ketiga pada Desember 2023. Fase ketiga ini merupakan fase terakhir dari pelatihan sebelum akhirnya sistem VAR ini dipergunakan di Februari nanti.

"Di fase ketiga nanti akan kita dorong untuk dituntaskan dan ketika Februari tahun depan, VAR benar-benar ada," tambah Erick.

Penggunaan VAR dalam Liga 1 ini, tutur Menteri BUMN tersebut, adalah terobosan PSSI dalam mewujudkan sepakbola Indonesia yang lebih profesional dan bersih. Bagian dari transformasi sepakbola Indonesia yang diminta oleh FIFA.

"Dengan ini kita harapkan bisa menekan kesalahan individu untuk para wasit, tetapi kalau ada 'permainan', pengaturan skor, atau sepakbola negatif, ya tetap kita tangkap. Polisi punya komitmen penjarakan, saya punya komitmen hukum seumur hidup," ucapnya.

Dalam hal ini PSSI, melalu Komite Wasit, menurutnya sudah berdiskusi dengan Komisi Disiplin dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator kompetisi untuk komit menegakan fairplay dan menghukum oknum wasit jika ada temuan 'permainan' di Liga 1. "Itu lah yang kita harus dorong agar sepakbola ini terus bisa terjadi peningkatan. Tidak hanya di industri olahraganya, tetapi juga prestasinya, karena ini berkaitan," kata Erick.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat