kievskiy.org

PSSI Siapkan Anggaran Rp5 Miliar Jelang Bergulirnya Liga 1 dan Liga 2

KETUA Umum PSSI Mochamad Iriawan memberikan penjelasan terkait kelanjutan seluruh kompetisi sepakbola nasional dalam jumpa pers di Kantor PSSI, Menara Olahraga Senayan (MOS) FX Sudirman, Jakarta, Minggu 28 Juni 2020. PSSI mentargetkan kompetisi mulai 1 Oktober mendatang dan berakhir sebelum Maret 2021.
KETUA Umum PSSI Mochamad Iriawan memberikan penjelasan terkait kelanjutan seluruh kompetisi sepakbola nasional dalam jumpa pers di Kantor PSSI, Menara Olahraga Senayan (MOS) FX Sudirman, Jakarta, Minggu 28 Juni 2020. PSSI mentargetkan kompetisi mulai 1 Oktober mendatang dan berakhir sebelum Maret 2021. /Pikiran-Rakyat.com/Wina Setyawati

PIKIRAN RAKYAT - Kompetisi sepak bola Indonesia direncanakan akan mulai bergulir kembali pada Oktober usai terhenti selama beberapa bulan akibat pandemi Covid-19.

Menjelang kembali bergulirnya kompetisi sepak bola di Indonesia ini, PSSI telah menyiapkan anggaran hingga Rp5 Miliar.

Anggaran tersebut nantinya akan digunakan untuk melakukan swab test atau tes usap kepada para pemain Liga 1 dan Liga 2.

Baca Juga: Prancis vs Kroasia UEFA Nations League: Laga Ulangan Final Piala Dunia 2018 , Perisic: Perang Total

Hal ini dilakukan PSSI untuk bisa menjaga kelancaran selama berlangsungnya kompetisi Liga 1 dan Liga 2.

"Kita siapkan anggaran untuk swab itu Rp5 miliar kurang lebih. Itu memang menjadi tanggung jawab federasi dan tentu kalau sudah bergulir ada sponsor kembali," kata Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan dalam webinar di Jakarta, Selasa 8 September 2020.

Satgas Covid-19 juga dikatakan Iriawan akan membantu PSSI dalam melakukan swab test pemain di Liga 1 dan Liga 2.

Baca Juga: [UPDATE] Kasus Virus Corona Indonesia per 8 September 2020 Tembus 200.035 Jiwa

Dengan begitu, federasi dan operator liga bisa menerapkan protokol kesehatan ketat sesuai dengan ketentuan sepak bola di tengah pandemi.

"Pak Doni Monardo (Ketua Satgas Covid-19) juga mengatakan akan membantu kami. Jadi meringankan kami juga," kata Iriawan.

Menurut dia, bergulirnya kembali kompetisi sepak bola Indonesia akan membuktikan kepada dunia bahwa olahraga di Indonesia bisa berdampingan dengan Covid-19.

Baca Juga: Balita WN Maroko di Jakpus Dibunuh Ibunya, Pelaku Berdalih Korban Coba Loncat dari Apartemen

Menurut dia masyarakat Indonesia tak bisa menunggu kapan pandemi berakhir sebelum vaksin ditemukan. Oleh karena itu, kata Iriawan, salah satu caranya adalah hidup berdampingan dengan Covid-19 sembari menunggu vaksin dan ketat menerapkan protokol kesehatan.

"Lewat bergulirnya lagi kompetisi Liga 1 dan Liga 2 kami ingin menunjukkan ke dunia kalau Indonesia juga sudah siap untuk hidup berdampingan dengan Covid-19 dan menerapkan sistem kehidupan baru atau new normal," kata dia.

Dia menilai kelanjutan kompetisi bakal berpengaruh kepada geliat ekonomi yang berdasarkan kajian salah satu universitas perputaran ekonomi dalam satu musim mencapai Rp3 triliun.

"Menurut kajian Universitas Indonesia satu musim kompetisi berhenti Rp3 triliun kerugian yang ada di masyarakat. Dan jika satu musim kompetisi berhenti maka satu generasi akan terputus," kata dia.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat